Sudah menjadi sebuah kebiasaan umum nampaknya ketika mengawali awal tahun, banyak orang yang membuat sebuah resolusi. Hal ini diharapkan sebagai sebuah harapan, do'a atau pun target yang ingin dicapai di tahun selanjutnya.
Tapi berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, resolusi-resolusi yang telah dibuat seringkali tidak menjadi kenyataan dan menguap hanya menjadi sekadar harapan semu dan rencana yang tidak pernah terjadi.
Sehingga bagi saya, resolusi menjadi penting tidak penting untuk dicetuskan dan diikrarkan. Karena yang jauh lebih penting tentu bukan hanya sekadar harapan atau pun rencana yang dikatakan, tapi bagaimana tindakan yang dilakukan tentu jauh lebih menentukan perubahan hidup kita.
Bagi saya setiap tahun adalah kesempatan. Setiap tahun adalah sebuah peluang bukan sebuah masa yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan. Jadi kita yang perlu menciptakan keberuntungan, bukan berharap hidup kita akan baik-baik saja tanpa adanya usaha dan determinasi yang nyata.
Sehingga resolusi saya di tahun 2023 ini begitu sederhana, "Perkuat Konsistensi, Hilangkan Ekspektasi" resolusi tersebut sengaja saya pilih karena saya merasa masih belum bisa konsisten untuk melakukan hal-hal hebat yang sebenarnya bisa saya lakukan.
Sedangkan ekspektasi yang terlalu tinggi seringkali menjadi penghalang bagi saya untuk berkarya dengan sepenuh hati tanpa harus mengaharapkan imbalan atau pun hasil dari buah karya tersebut.
Karena ekspektasi tinggi itu yang seringkali membuat kita tertekan, membuat kita berupaya untuk sempurna dan mendapatkan hasil yang besar, tapi ketika semua itu tidak sesuai dengan realitas kita pun akan merasa kecewa dan biasanya memutuskan untuk berhenti berkarya.
Maka di tahun 2023 ini saya ingin semakin konsisten dan produktif terutama dalam hal menulis di Kompasiana. Karena saya menyadari performa menulis saya dalam satu tahun terakhir di platform blog ini benar-benar menurun drastis.
Kalau dalam setahun itu saya cukup produktif, mungkin sekarang setidaknya saya sudah mengoleksi sekitar 400 artikel bahkan lebih, tapi karena saya malas dan tidak produktif akhirnya saya hanya bisa mengoleksi 229 artikel semenjak bergabung pada november 2019 yang lalu.
Saya menyadari bahwa saya masih dipengaruhi oleh "mood", kalau mood nya lagi baik maka saya bisa sangat produktif, tapi disaat saya sedang bad mood, maka tak akan pernah ada satu karya pun yang tercipta.