Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Cuaca Ekstrem Masih Melanda Indonesia: Waspadalah Apabila Ada Pohon di Sekitar Rumah

Diperbarui: 31 Desember 2022   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret rumah bagian belakang penulis tertimpa pohon (Sumber: dokumen pribadi)

Semenjak memasuki bulan Desember cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang memang sudah terasa melanda di berbagai daerah. Termasuk di daerah saya yaitu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat juga ikut merasakan bagaimana perubahan cuaca yang cukup signifikan akhir-akhir ini.

Hal ini sesuai dengan rilis dari BMKG sejak 21 Desember yang lalu yang memperkirakan bahwa akan terjadi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 01 Januari 2023.

Informasi rilis tersebut berkaitan dengan adanya signifikasi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru 2022/2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga memberikan peringatan terkait sejumlah daerah yang berpotensi dilanda hujan dari 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 mendatang.

Daerah yang berpotensi hujan lebat hingga sangat lebat itu diantaranya adalah Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara daerah yang berpotensi hujan sedang hingga sangat lebat diantaranya adalah Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Di samping itu pihak BMKG juga mengungkapkan alasan terjadinya cuaca ekstrem selama bulan Desember 2022. BMKG menyebut, terjadinya cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1). Peningkatan aktivitas monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

2). Intensifikasi seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan disekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

3). Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline