Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Ketika Semesta "Memaksa" untuk Bersedekah

Diperbarui: 1 Januari 2022   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sedekah (Sumber: dailymail.com via kompas.com)

Bagi orang muslim sedekah merupakan bentuk amal kebaikan sekaligus bagian daripada ibadah yang sangat dianjurkan.

Bukan hanya ada dalam ajaran agama Islam, saya meyakini bahwa semua agama mengajarkan manusia untuk berbagi dan menyisihkan sebagian hartanya bagi orang lain.

Secara sederhana sedekah berarti mengeluarkan sebagian daripada harta kepada orang lain yang membutuhkan. Membagi apa yang dimiliki dan menyalurkan apa yang seharusnya menjadi milik orang lain.

Bahkan kalau dalam ajaran islam sedekah dipercaya sebagai penolak bala, jika diartikan secara harfiah bala atau al-bala berarti "ujian" atau "cobaan". Setidaknya itu yang termaktub dalam beberapa Hadits Nabi.

Bahkan jika seseorang sudah ada dalam level spirtualitas yang dalam, ia akan merasa kalau sedekah itu merupakan kewajiban, bukan lagi sekadar amal kebaikan yang sangat dianjurkan.

Fenomena itu terbukti sering terjadi berkali-kali dalam hidup saya. Kalau sedekah itu memang benar-benar seperti sebuah kewajiban. Jika dilaksanakan maka akan dapat balasan baik dan jika dilanggar maka akan dapat hukuman.

Berkali-kali semesta mengingatkan kalau saya sedang punya hutang sedekah dengan cara yang tak terduga-duga sehingga pada akhirnya mengharuskan saya bersedekah secara "terpaksa"

Ini merupakan kisah nyata. Bukan sebuah karangan. Mungkin siapa tahu anda juga sering mengalaminya. Tapi biasanya banyak orang yang tidak sadar terhadap apa yang dialaminya itu, sehingga dirinya menganggap bersedekah itu merupakan sebuah kerugian dan seharusnya itu tidak terjadi.

Jadi, dalam definisi yang lebih sederhana, sedekah adalah mengeluarkan sebagian harta atau berbagi. Anda sebenarnya sudah bisa disebut bersedekah ketika membelanjakan uang anda, atau ketika melarisi pedagang kaki lima yang sedang berjualan dipinggir jalan.

Dalam kehidupan ini sebenarnya semesta ingin agar kita konsisten mengeluarkan sesuatu sebagaimana seharusnya. Jika saja kita telat bahkan enggan mengeluarkan atau memberikan sesuatu yang sudah seharusnya menjadi milik orang lain, maka semesta sendiri yang akan mengambilnya secara paksa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline