Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Dalam Hal Menulis, Anda Mau Menjadi Empu atau Tukang?

Diperbarui: 19 September 2020   03:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Engin Akyurt dari Pixabay

Dalam dunia tulis menulis kita amat mudah menemukan dua jenis penulis yang berlawanan. Ada seorang penulis yang jago mengupas satu topik, mendetail sampai ke akar-akarnya, adapula tipe penulis yang dia tidak selalu menghasilkan tulisan yang mendalam, namun mampu menuliskan topik yang beragam.

Lebih mudahnya sebut saja kedua tipe penulis itu adalah penulis Spesialis dan penulis Generalis.

Si penulis spesialis ini bisa dibilang sangat khatam, paham, dan tahu banyak tentang apa yang dia tulis. Dia seperti tidak ingin, malas dan tidak biasa menulis topik-topik lain diluar spesialisasinya.

Dia hanya ingin menuliskan apa yang dia suka, pahami, dan ketahui saja. Sisa nya, nyaris tidak ingin mencoba mempelajari topik atau bidang lain yang sama sekali bukan minatnya.

Berbeda dengan si penulis generalis, dia tidak sungkan-sungkan untuk menulis topik yang tidak dia sukai sama sekali,

Meskipun kadang hasil dari tulisannya itu tidak sebagus tulisan si spesialis yang mendetail, tajam dan mampu memuaskan para pembaca dengan pengetahuan dan wawasannya yang mendalam tentang topik yang dia tulis itu.

Kendati begitu, si penulis generalis ini bisa menuliskan topik apapun, walaupun pada prosesnya dia kadangkala mesti keteteran dan kelabakan sendiri karena harus menulis topik yang belum dia sukai dan dia pahami.

Saya sendiri pernah mempunyai idealisme seperti tipe penulis pertama tadi. Dimana saya berencana hanya akan menuliskan topik yang memang saya sukai dan kuasai.

Saya hanya ingin ahli dalam satu topik saja. Saya hanya ingin menuliskan topik yang saya pahami dan mengerti saja, sedetail-detailnya, dan setajam-tajamnya yang terpenting para pembaca puas dengan tulisan yang saya buat.

Memang betul pada akhirnya, para pembaca bersorak-sorai terpuaskan dengan hasil tulisan saya itu. Karena saya menyukai topik itu, mempelajari topik itu, membaca apa yang berkaitan dengan topik itu, dan paham banyak mengenai topik itu.

Jadi tidak heran apabila hasil dari tulisan itu menjadi berisi, "roh" dalam tulisan saya pun menjadi hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline