Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Sang Putri dan Budak-budaknya

Diperbarui: 10 September 2020   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi (Sumber: pixabay.com/trevoykellyphotography)

Alkisah di suatu negeri lahirlah seorang bayi perempuan yang lucu nan menggemaskan. Ketika ia mulai tumbuh remaja, tak sulit baginya untuk menarik perhatian dari para rakyat di negeri itu. Dengan raut wajah yang feminin nan jelita, rambut panjang terurai, tubuh tinggi semampai, dan tungkai indah menjadikannya sosok seorang putri yang kecantikannya tak tertandingi.

Ibarat permata yang terang menyala, kecantikannya mampu membius pria manapun, sehingga tidak heran kehidupannya selalu dikelilingi oleh para pria yang selalu memuja-muji, menginginkan dan mengincar dirinya untuk dijadikan sebagai seorang istri.  

Sungguh amat beruntung ia dilahirkan dengan paras yang sempurna. Tidak semua wanita beruntung dan memiliki kehidupan sepertinya. Tidak semua wanita beruntung bisa mendapatkan banyak pujian, pelayanan dan perlakuan spesial dari para pria.

Karena segudang fasilitas gratis itulah akhirnya membuat sang Putri menjadi angkuh dan besar kepala. Merasa dirinya adalah makhluk yang paling cantik dimuka bumi, sehingga ia memandang dirinya terlalu mahal dan berharga untuk di dekati. Hanya para pria yang bersedia menyanjung, melayani dan "menyembah" kecantikannya-lah yang akan di persilahkan masuk untuk sekedar bermain-main di taman istana-nya, lalu selanjutnya akan ia jadikan budak untuk selamanya.

Sobat apakah anda pernah mendengar atau membaca penggalan cerita diatas? Atau jangan-jangan anda adalah sang putri yang mirip dalam cerita tersebut? Atau anda adalah sang pria yang gemar memuja-muji, melayani dan mengorbit wanita yang anda anggap memiliki kecantikan laksana seorang putri?

Hmm yang jelas, penggalan cerita diatas hanyalah rekaan yang spontan saya buat untuk menggambarkan sosok seorang wanita yang kerap berlagak seperti seorang putri dan amat senang apabila dipuja-puji dan dilayani.

Dalam dunia dongeng, novel, atau film-film kita kadang menemukan karakter seperti ini. Ada sesosok wanita yang memiliki paras memikat dan mempunyai fasilitas hidup yang lengkap, sehingga dia bisa tampil menjadi seorang putri yang memiliki harga diri yang tinggi.

Sulit rasanya setiap pria bisa menembus pertahanan topeng sosial dan membuka hati sang putri, apabila ia tidak bersedia mati-matian berkorban dan bekerja keras untuk menaklukkan benteng penghalang dan melawan naga berkepala dua hingga akhirnya bisa bersanding dengan sang putri.

Sang putri akan memberikan segudang ujian berat untuk sang pria dengan cara bersikap bitchy, manja, jual mahal, menyuruh-nyuruh semaunya, memperlakukan-nya seperti seorang pembantu, dan yang paling menyakitkan adalah, hanya menjadikan-nya sebatas sumber daya finansial yang bisa dia kelola semaunya. Sungguh nahas!

Hanya dengan modal parasnya yang cantik, sang putri bisa mendapatkan apapun yang ia mau dengan mudah, jika ia sedang butuh kasih sayang dan belaian manja, ia akan segera datang ke salahsatu prianya. Jika ia sedang butuh "tong sampah" untuk curhat dan meluapkan emosi, ia juga tak sungkan-sungkan akan datang ke prianya yang lain. Jika ia sedang butuh teman untuk jalan-jalan dan menikmati dunia, maka lagi-lagi ia akan datang ke pria yang lain yang ada di sekeliling hidupnya.

Para pria itu tidak akan keberatan dan akan senantiasa berbuat apapun untuk sang putri, berharap suatu saat sang putri hatinya akan mulai luluh, lalu timbul perasaan cinta yang tulus untuknya. Meski kadang para pria itu diperlukan semena-mena, hanya dijadikan sebatas budak yang memenuhi kebutuhan dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline