Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Dalam Hal Bersosial, Jadilah Seperti Bunglon

Diperbarui: 26 Juni 2020   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bersosial (Sumber : Getty Images/iStockphoto/fizkes via kompas.com)

Harusnya kemarin-kemarin saya menulis artikel ini, namun karena satu dan lain hal, terpaksa penulisan harus tertunda dan momentum nya harus terlewat.

Tapi tidak masalah, gagasan nya masih tersimpan di kepala, hanya tinggal menuangkan nya saja. 

Tapi kali ini kita sedikit santai saja ya, tidak perlu serius. Lagi pula ini hanya sekedar curhatan ringan kok, bukan sebuah tesis ataupun hipotesa yang perlu di ingat dan di hafalkan. Hehehe

Jadi saya menganggap kamu adalah teman dekat saya, supaya terasa lebih dekat dan conect gitu. Supaya saya bisa bebas curhat apapun sama kamu ya. Kita mulai ya sob....

Oke, ceritanya saya itu orang yang senang bersosial. Meski secara teori saya merupakan seorang introvert, namun entah kenapa ketika terlalu lama menyendiri, rasanya juga tidak enak sekali.

Ada moment-moment dimana saya juga ingin kumpul-kumpul, chit-chat haha hihi bersama teman-teman. Ada moment-moment dimana saya juga ingin ngobrol, menyuarakan pendapat, menuangkan isi pemikiran, berdiskusi dan berinteraksi dengan orang lain.

Meski menghabiskan waktu sendirian berdiam diri di kamar mendendangkan musik dan membaca buku itu cukup menyenangkan, namun tetap saja saya merasa bosan jika kegiatan itu berulang-ulang terus begitu saja. 

Saya merasa berinteraksi, chit-chat, bersenda gurau haha hihi bersama teman meski hanya lima menit cukup menyehatkan secara psikologis. Ketimbang harus terus menerus mengurung diri sendirian di dalam kamar sambil rebahan.

Yeah, i'm introvert, but i can connect with many people. Tapi saya juga orang yang senang mengobrol kok, terlebih apabila topik obrolannya terasa menyenangkan. Saya bisa betah berjam-jam meladeni lawan bicara yang mampu menyodorkan topik-topik menarik untuk dibahas.

Tapi sekalipun obrolannya terkesan receh, enggak masalah juga kok kalau itu bisa buat kita tertawa happy dan itu sehat.

Ya meski kadang obrolan yang receh-receh itu tidak berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran dan kurang memberdayakan untuk diri kita, adakalanya kita perlu menikmati nya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline