Lihat ke Halaman Asli

Reynal Prasetya

TERVERIFIKASI

Broadcaster yang hobi menulis.

Jangan Jadikan Anak sebagai "Korban" Pernikahan!

Diperbarui: 11 Februari 2021   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : moeflich.wordpress.com

Menikah memang indah nikmat dan penuh petualangan. Akan tetapi kenikmatan dan keindahan itu juga berbanding lurus dengan tanggung jawab dan resiko yg harus di jalani.

Menikah bagi saya bukan hanya berkembang biak dan beranak pinak, menikah juga perlu komitmen dan kerjasama yg adil antara suami dan istri.

Artinya begini : meski suami punya kewajiban mencari nafkah dan membiayai segala macam kebutuhan istri, istri juga sudah seharusnya turut membantu dukungan finansial tambahan agar tercipta kestabilan ekonomi.

Begitu pun dengan suami, meski seorang suami di tuntut mengerjakan hal-hal yg lebih maskulin, tapi akan lebih mulia lagi jika seseorang suami bersedia dengan tulus membantu pekerjaan rumah sehari-hari meski hanya sekedar mencuci piring.

Pernikahan adalah kerjasama. Dan seorang suami adalah kepala keluarga yg tidak hanya berperan sebagai seorang suami tapi juga berperan sebagai seorang ayah. 

Bilamana keduanya sudah sama-sama mampu bekerjasama dengan optimal maka sudah bisa di pastikan pernikahan itu akan menjadi sukses dan bahagia. 

Efek dari pernikahan yg bahagia adalah terciptanya suatu hubungan yg harmonis, yg bisa mempengaruhi tumbuh kembang sang anak. Karena secara psikologis anak selalu ingin melihat orangtuanya bahagia, intim dan penuh cinta.

Sudah seharusnya orangtua bisa mandiri atas kebahagiaannya sendiri, orang tua adalah panutan yg harus  lebih dewasa dan bijak. bukan malah minta di bahagiakan oleh sang anak. Ini sangat keliru !

Logikanya, kalau orangtuanya bahagia, anaknya juga pasti akan ikut bahagia. Sesederhana itu!

Namun seringkali karena ketidakmampuan orang tua dalam mengelola kebahagiaan nya sendiri malah menjadi Boomerang bagi sang anak. Mereka malah melampiaskan segala keluh kesah hidup nya pada anak nya sendiri. Disitulah muncul istilah : "Anak wajib membahagiakan orang tua"

Ya memang tidak salah, sebagai bentuk rasa hormat dan terimakasih, anak memang perlu membuat orang tuanya bahagia, sebenarnya tidak di minta pun secara insting alami nya, anak sudah pasti akan selalu berusaha memberikan yg terbaik bagi orang tuanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline