Lihat ke Halaman Asli

Reynaldy Sofian

Konsultan Manager

Trinitas dan Pembebasan

Diperbarui: 4 Juni 2023   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karikatur Yesus mengusir para kapitalis (source :aldersgate centre)

TRINITAS atau TRITUNGGAL (Bapa,Putra,dan Roh Kudus) merupakan sebuah doktrin bahkan menjadi jantung utama dalam konsep divinitas (Ketuhanan) dalam kekristenan . Walau tak tercatat dalam alkitab , sosok 3 pribadi ini sudah tercatat dan terbuatlah nomenklatur dari para Bapa gereja yang menjadi murid para rasul yang melegasi dari sang sumber yakni Yesus , sebut saja Eusebius yang berkontribusi dalam  berapologetis terkait "ke-tritunggalan" ini . Tulisan ini bukan melulu tentang konfesi belaka atau bahkan refleksi sehari-hari terkait religiusitas . Namun (bisa) bersifat secara politis , ya saya ingin merefleksikan Trinitas dengan sifat politis , condong concern focus nya adalah terhadap "pembebasan" dan "kemerdekaan" . Ini dijabarkan berdasar sosio-politik tahun 70an-80an salah satunya terjadi di  Asia dan bermakna juga sebagai refleksi ,namun bisa juga ini merupakan tafsiran  LIBERAL bagi para kalangan konservatif .

TRINITAS DALAM SEJARAH :

Tritunggal adalah sebuah doktrin divinitas yakni Allah dalam pribadi (Bapa,putra dan Roh kudus) yang merupakan satu kesatuan yang setara/sejajar . Dan substansi yang sama (Homoousious) dari st. Thomas Aquinas  . Ditegaskan dan di afirmasi secara gamblang pada konsili nicea Tahun 325 yang dimana Gereja saat itu melawan ajaran sesat dari arius (penggagas ajaran arianisme) yang dimana Arius mengajarkan bahwa Bapa lebih tinggi dibanding Putra (Yesus) . Sontak Para Bapa Gereja saat itu naik pitam dan uniknya adalah St. Athanasius menampar pipi Arius dengan keras. Disitulah proses perjalanan penamaan Tritunggal berlangsung bahkan sebelum konsili nicea pun sudah kendati demikian

TRINITAS DAN PEMBEBASAN: 

alih-alih sebagai konfesi keimanan , ini merupakan refleksi bahwa kesetaraan dan kesatuan menjadi ornamen penting khususnya dalam bermasyarakat. Hubungan intim Allah dalam pribadinya menjadi "satu" dalam ketritunggalan (Boff,2010)  yang menjadikan superior-inferior merupakan kegagalan ketritunggalan .

Bahkan dalam kesetaraan ini, merupakan sebuah tindakan melawan tirani,feodal dan totaliterianisme . Ini merupakan sebuah refleksi bagi masyarakat khususnya yang menempati di wilayah jaringan pemerintahan yang otoriter dan abusif.

PEMBEBASAN DI ASIA

1.TEOLOGI MINJUNG

Definisi minjung tidak pernah ada ,namun dapat di ungkapkan dengan kata ciri khas yakni gusar, marah dan dendam  . Seperti yang dialami para Masyarakat Korea Selatan salah satunya , yang masa melewati pasca imperialisme jepanh dan pasca perang korea , namun di hantui kembali dengan pimpinan yang sebut sajs otoriter dan haus darah  ,ya park chung hee namanya presiden ke-3 korea selatan yang berkuasa dari 60an sampai hampor 80an . Dimana korea selatan saat itu sedang merevolusikan secara industrialisasi dan militerisme . Namun bak romusha , upah yang sedikit menjadikan awal penderitaan dan dilarangnya berekspresi  karena rezim otoriter (Amalladoss,hal 3 : Teologi Minjung) . Disaat itu siapapun yang berani memberontak akan dicap sebagai musuh negara dan dianggap pro Korea utara (Juche) . Tak luput pembunuhan ,pemerasan dsb. Terjadi . Pekerja miskin yang semakin menderita terutama wanita dan anak-anak menjadi kelas terendah . Para intelektual khususnya kristiani baik professor,pendeta,evangelis ,pekerja dll dipecat dari pekerjaan nya bahkan dipenjara. Nonan Kim kyong suk terbunuh akibat demonstrasi  dan hal inilah minjung lahir . Minjung merefleksikan bahwa Allah Trinitas menjanjikan bahwa mereka akan dibebaskan dari penindasan  dan kekejian serta dijanjikan nabi yang diwartakan oleh nabi mika dan amos  (amaladoss, 2000: 10) . Dalam hal ini juga bahwa Allah mendeklarasikan kesetaraan layaknya Pribadi Allah yang setara yang secara konkret Allah yang memimpin kesetaraan untuk membebaskan. Kim yong bock merefleksikan secara premis bahwa pribadi yang setara ini memiliki tugas berbeda , misalnya perempuan korea yang merefleksikan bahwa Yesus adalah ibu dan roh kudus adalah sebagai senjata utama yang memampukan para minjung untuk keluar dari penderitaan ini yang walaupun dalam dogmatis tertuang pada kristosentrisme atau eklesiologisme . Maka itu bagi minjung Allah Tritubggal merupakan Sosok yang dinamis , siap membebaskan dan memberi Angin segar bagi yang tak punya harapan sekalipun

2. TEOLOGI FILIPINA :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline