Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Covid-19 bagi Mahasiswa Baru

Diperbarui: 18 Oktober 2020   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada Desember 2019 dilaporkan ditemukannya virus baru yaitu corona virus atau covid-19 ini pertama kali muncul. Virus yang menyerang paru-paru sehingga menyebabkan gangguan pada pernafasan itu telah menyebar ke hampir semua negara di belahan dunia.

Penyebaran virus corona ini tergolong cepat, 3 bulan setelah ditemukannya virus ini di Wuhan China, virus ini telah masuk ke Indonesia.

Dilihat dari penyebarannya, organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa corona virus atau covid-19 ini sebagai pandemi global, karena itu banyak negara yang melakukan upaya pemutusan rantai penularan covid-19 ini dengan berbagai macam cara, seperti diterapkannya locdown dibeberapa negara serta PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Untuk Indonesia sendiri menerapkan adanya PSBB sebagai upaya pemutusan rantai penularan covid-19. Intinya upaya lockdown dan PSBB ini meminta masyarakat untuk dapat berdiam diri atau melakukan aktivitas serta pekerjaanya dari rumah saja.

PSBB ini tidak serta merta menimbulkan dampak positive saja seperti berkurangnya angka pasien yang terjangkit virus corona dan mengurangi polusi udara, namun PSBB ini juga menimbulkan dampak negative dalam perekonomian negara serta pendidikan di Indonesia.

Untuk sektor perekonomian negara banyak sekali kerugian yang dialami industri-industri besar, menengah, maupun kecil yang berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi para karyawan.

Dalam sektor pendidikan banyak hal yang berubah seperti tidak adanya Ujian Nasional pada tahun ini dan yang tengah diperbincangkan yaitu pembelajaran dilakukan secara online atau daring.

Walau belum ada penelitian resmi seberapa besar efektivitas belajar secara daring dibanding secara manual, namun dari hasil survey saya banyak dari kaum pelajar serta mahasiswa mengeluh terhadap pembelajaran jarak jauh tersebut. Mereka lebih memilih pembelajaran secara face to face ketimbang secara daring atau online.

Selain pembelajaran secara daring penerimaan mahasiswa baru serta biaya kuliah juga terkena dampak covid-19 ini. Proses penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 termasuk terkendala akibat pandemi ini.

Pada penerimaan jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) misalnya, meski hasil seleksi telah diumumkan dan calon mahasiswa baru bisa melakukan pendaftaran ulang secara daring, namun hal yangg bersifat administrasi fisik kemungkinan ditunda hinggga situasi kembali normal.

Sedangkan jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) diundur dari yang awal dilaksanakan pada tanggal 2-20 Juni 2020 menjadi tanggal 5-12 Juli 2020 dan pengumuman SBMPTN dilakukan pada tanggal 25 Juli 2020. UTBK pada tahun ini juga harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, seperti harus melakukan rapid tes serta saat ujian dimulai harus mengenakan APD (Alat Perlindungaan Diri).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline