Lihat ke Halaman Asli

Kurangnya Minat Membaca Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 30 Oktober 2023   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!

Ironisnya, meski minat baca buku rendah tapi data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari. Tidak heran dalam hal kecerewetan di media sosial orang Indonesia berada di urutan ke 5 dunia.Laporan ini berdasarkan hasil riset Semiocast, sebuah lembaga independen di Paris.

Menurut Sutarno (2006: 56), "rendahnya minat baca masyarakat Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh minimnya fasilitas-fasilitas pendukung, seperti jumlah perpustakaan yang tidak sesuai dengan rasio jumlah penduduk". Juga diakibatkan oleh penggunaan smartphone yang kurang tepat dan kebiasaan membaca yang tidak dilatih sejak dini. Selain itu, masyarakat yang belum bisa membaca juga menjadi salah satu faktor yang membuat minat membaca di Indonesia rendah.

Ada cara yang efektif, yaitu dengan membangun literasi media dan menjembatani polarisasi itu. Kominfo harus tegas untuk membuat pelabelan situs/artikel sebagai hoax dengan kriteria dan prosedur yang jelas. Selain itu kita juga harus melakukan kontra narasi yang kredibel terhadap hoax/opini yang menyesatkan.

Karena hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca kita harus menanamkan kebiasaan ini agar masyarakat Indonesia memiliki literasi yang tinggi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline