Lihat ke Halaman Asli

Reyhan Arditya

Universitas Airlangga

Cegah Stunting, Program Utama KKN BBK Kampung Emas di Kelurahan Airlangga

Diperbarui: 15 Desember 2023   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kampung Emas 2.0 merupakan sebuah program kegiatan mahasiswa belajar di luar kampus untuk memberdayakan masyarakat menuju kelurahan mandiri dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di tingkat kelurahan. Pada tahun ini, Universitas Airlangga bersama Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur melaksanakan kegiatan BBK Tematik Kampung Emas dengan tema Kampung Emas Madani: Intervensi Hulu dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi nyata Perguruan Tinggi dalam mendukung program prioritas nasional dalam menurunkan prevalensi balita stunting di Indonesia.

BBK Tematik Kampung Emas ini berfokus pada upaya pencegahan stunting dengan sasaran hulu, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu laktasi. Salah satu wilayah tempat berlangsungnya kegiatan BBK Tematik Kampung Emas adalah Kelurahan Airlangga, yang mana Kelurahan Airlangga ini merupakan salah satu wilayah yang terletak di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa timur. Pada Kelurahan ini dibina oleh kelompok 89 yang memiliki 3 anggota, yaitu Fajrina Ramadhani. Reyhan Arditya, serta Sutia Nur Khotimah dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yakni Ibu Emyr Reisha Isaura, S.Gz.,M.PH.,Ph.D. Tujuan utama dilakukannya kegiatan ini adalah untuk peningkatan pemeriksaan kesehatan pranikah, memberikan edukasi kepada ibu hamil terkait manajemen kesehatan mental dan hidup sehat, serta memberikan formulasi pangan beriman berbasis hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, catin, dan remaja putri.

Kelurahan Airlangga merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Gubeng. Untuk puskesmas wilayah Kelurahan Airlangga ikut dengan Puskesmas Mojo. Data ibu hamil dan calon pengantin didapatkan dari Puskesmas Mojo. Data calon pengantin dari Puskesmas Mojo pada bulan oktober 2023 adalah 2 orang normal (13,3%), 1 orang mengalami anemia (6,7%), 5 orang mengalami KEK (33,3%) serta 7 orang mengalami KEK dan anemia (46,7%). Sedangkan, Data ibu hamil dari Puskesmas Mojo adalah 14 normal (82,4%) dan 3 orang mengalami KEK (17,6%). Dari data yang diperoleh, terdapat 6 catin yang berhasil diwawancarai, namun 3 dari 6 responden calon pengantin yang tidak mengonsumsi sama sekali laduni. Hal ini dikarenakan 2 responden calon pengantin belum memperoleh laduni dari puskesmas, 1 responden tidak mengkonsumsi karena mengonsumsi vitamin yang lain. Akan tetapi 3 responden sisanya tidak rutin mengkonsumsi laduni. Adapun untuk ibu hamil kami hanya berhasil mewawancarai 3 dari 17 data yang diberikan oleh Puskesmas Mojo. Ketiga responden tersebut telah secara rutin meminum Laduni.

Adapun metode yang kami gunakan adalah yaitu metode. SQ-FFQ atau Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire adalah metode untuk mengetahui gambaran kebiasaan asupan gizi individu pada kurun waktu tertentu. Metode ini sama dengan metode frekuensi makanan baik formatnya maupun cara melakukannya. Hanya saja yang membedakan adalah adanya besaran atau ukuran porsi dari setiap makanan yang dikonsumsi selama periode tertentu seperti harian, mingguan, atau bulanan. Selain itu SQ-FFQ juga dapat mengetahui jumlah asupan zat gizi tersebut secara rinci (Supariasa dkk, 2016).

Selain itu, kami juga menggunakan Recall 24 H. Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan serta minuman yang telah dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu. Recall dilakukan pada saat wawancara dilakukan dan mundur kebelakang sampai 24 jam penuh. Wawancara menggunakan formulir recall harus dilakukan oleh petugas yang telah terlatih.Data yang diperlukan dari hasil recall lebih bersifat kualitatif. Untuk mendapatkan data kuantitatif, maka perlu ditanyakan penggunaan URT (Ukuran Rumah Tangga). Sebaiknya recall dilakukan minimal dua kali dengan tidak berturut–turut. Data food recall 1 kali 24 jam kurang dapat mewakili dalam menggambarkan kebiasaan makan individu (Supariasa dkk, 2016).

Pada Kampung emas 2.0 terdapat 3 program kerja yang akan dilaksanakan, yaitu Laduni, SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Fomulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani). Dalam hal ini Laduni (Layanan Terpadu Pranikah) adalah Pelayanan bersifat menyeluruh kepada calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan, meliputi pelayanan administratif, pelayanan gizi & kesehatan, dan pelayanan konseling. Laduni merupakan jalur distribusi MMN (Multi Micro Nutrient). Laduni adalah multivitamin yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak untuk mencegah stunting. Pada program laduni terdapat beberapa kegiatan, seperti mengedukasi ibu hamil untuk pemeriksaan rutin ke puskesmas, melakukan intervensi konsumsi suplemen Multiple Micronutrients (MMN), mendampingi calon pengantin dan ibu hamil untuk memberi suplemen MMN serta mendorong kepatuhan minum. 

Program yang kedua, yaitu SBCC-BESTIEZ atau Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi yang merupakan kegiatan edukasi gizi kepada ibu hamil sebagai sasaran utamanya. Pada program SBCC-BESTIEZ, kegiatan yang kami lakukan adalah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pelatihan ToT TPK serta kader kesehatan tentang gizi ibu hamil, manajemen stress, serta melakukan edukasi gizi. 

Selanjutnya program terakhir yang kami lakukan, yaitu FORMULA PANGAN BERIMAN. Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan formulasi makanan berbasis pangan berbasis hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil, catin, dan remaja putri untuk mendukung program DAHSAT (Dapur Sehat). Langkah pertama yang kami lakukan demi tercapainya program ini adalah dengan melakukan survey pasar. Survei pasar ini berfungsi untuk membantu mencari harga protein hewani yang paling murah dan sering dikonsumsi oleh warga kelurahan Airlangga. Berdasarkan hasil survei pasar, protein hewani yang paling cepat habis adalah ikan lele yang memiliki harga yang cukup terjangkau dalam 1 kg-nya. Pada FORMULA PANGAN BERIMAN ini kegiatan yang kami lakukan selanjutnya adalah membuat produk pangan hewani berupa nugget lele, serta mempresentasikan praktik pengolahannya untuk edukasi catin dan bumil. 

Kegiatan dari KKN-BBK Kampung Emas 2.0 di tahun 2023 di Kecamatan Gubeng Kelurahan Airlangga ini dimulai pada tanggal 29 Oktober- 10 Desember 2023 dan telah berjalan dengan semaksimal mungkin. Secara garis besar, semua program kerja dari kelompok 89 telah terealisasi, tetapi untuk sasaran ibu hamil dan calon pengantin pada program Layanan Terpadu (Laduni) tidak terpenuhi karena terdapat beberapa kendala. Respon masyarakat kelurahan Airlangga dan KSH sangat baik terhadap program-program yang kami laksanakan, dibuktikan dengan adanya antusias warga dalam berpartisipasi pada program KKN-BBK ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline