Lihat ke Halaman Asli

Dhiva ReygitaPutri

mahasiswi psikologi UNM, penyiar radio

Penerapan Aktivitas Kelompok pada Pasien Mental

Diperbarui: 23 Mei 2024   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Kegiatan aktivitas kelompok oleh kelompok mahasiswa UNM

Gangguan mental merupakan masalah kesehatan global yang signifikan (Hidayati et al., 2021). Menurut WHO, diperkirakan bahwa lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental pada tahun 2020. Menurut data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk Indonesia berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Terapi aktivitas kelompok merupakan pendekatan terapeutik yang efektif untuk memfasilitasi perawatan beberapa pasien sekaligus. terapi aktivitas kelompok mampu meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota kelompok serta merangsang panca indra dan kognitif pasien. Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan salah satu bentuk terapi yang diberikan kepada sekelompok pasien dengan masalah yang serupa (Reong, A. R. et al. 2022). Hal ini juga merupakan suatu pendekatan terapeutik yang dilakukan terhadap sekelompok individu dengan masalah atau kondisi kesehatan yang serupa dalam konteks ini pasien gangguan mental. Kegiatan terapi aktivitas kelompok adalah salah satu terapi untuk memfasilitasi perawatan atau psikoterapis terhadap beberapa pasien diwaktu yang sama.

Selain itu, TAK juga berfokus pada interaksi antar anggota kelompok dalam berbagai aktivitas untuk membantu mengatasi masalah emosional, meningkatkan keterampilan sosial, memperbaiki pola pikir, dan meningkatkan kualitas hidup. Tujuan dari terapi aktivitas kelompok membantu individu mengembangkan keterampilan fungsional, meningkatkan kemandirian, serta mengatasi batasan-batasan yang mungkin dihadapi dalam kehidupan sehari-hari pasien.


Manfaat Terapi Kegiatan Kelompok Terhadap Pasien dengan Gangguan Mental 

Menurut Sepalanita & Khairani (2019) terapi aktivitas kelompok membawa banyak manfaat bagi individu yang terlibat didalamnya, antara lain:

  • peningkatan kemampuan pemecahan masalah

  • peningkatan kemampuan bereksperimen dengan kenyataan

  • peningkatan keterampilan ekspresi diri, peningkatan keterampilan sosial untuk penggunaan sehari-hari

  • peningkatan empati, dan peningkatan pembentukan sosialisasi

  • membangkitkan motivasi dari sudut pandang kognitif dan emosional

  • meningkatkan identitas diri, meningkatkan rangsangan kognitif,  serta meningkatkan rangsangan sensorik

  • meningkatkan realisme, proses menerima umpan balik

  • orang saling berbagi pengalaman dan meneruskan pengalaman mereka kepada anggota lainnya


Pelaksanaan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

Kegiatan "Terapi Aktivitas Kelompok" yang akan dilaksanakan berupa games dimana pasien diminta untuk menebak warna pom pom setelah musik berhenti. Kegiatan ini dilakukan dengan tiga level berbeda. Kegiatan terapi aktivitas ini juga membantu pasien untuk menstimulasi panca indra dan kognitif pasien.

Kegiatan ini dimulai dengan building rapport agar bisa membuat pasien yang terlibat merasa nyaman. kemudian dilanjutkan dengan tahap pemberian instruksi yaitu pasien diarahkan untuk ikut serta dalam melakukan kegiatan dengan cara melihat warna dan jumlah bola yang telah ditentukan oleh kami selama 3-5 detik. partisipan yang salah menebak atau tidak mengingat jumlah ataupun warna pom pom akan diminta untuk menyanyikan sebuah lagu. Kegiatan menebak dan mengingat warna berlangsung sebanyak tiga sesi, sesi pertama menebak dan mengingat 3 warna pom pom, sesi kedua menebak dan mengingat empat warna pom pom dan sesi ketiga menebak dan mengingat lima warna pom pom.

 

Hasil Pelaksanaan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) 

Hasil dari program yang dijalankan adalah pasien yang awalnya bersikap murung menjadi lebih ceria dan ekspresif. Ketika pasien salah dalam menyebutkan warna pim pom, pasien diminta untuk menyanyikan lagu kesukaannya dan pasien mau untuk melakukannya tanpa malu-malu. Setelah melakukan hukumannya pun pasien diberikan apresiasi berupa tepuk tangan dari pasien lainnya.

Berdasarkan hasil kegiatan penerapan terapi aktivitas kelompok menebak dan mengingat warna pom pom pada pasien pasien jiwa RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan, dapat disimpulkan bahwa Terapi aktivitas kelompok dapat meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota. Selain itu, terapi aktivitas kelompok juga dapat membantu pasien untuk menstimulasi panca indra dan kognitif pasien. Terapi aktivitas kelompok menebak dan mengingat warna dapat membuat pasien menjadi lebih ceria dan lebih ekspresif



REFERENSI

Hidayati, E., Rahayu, D. A., Mubin, M. F., Warsono, W., Ratnasari, P. L., & Widyawati, E. (2021). Upaya Menghadapi Covid-19 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Melalui Kader Kesehatan Jiwa. SALUTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 37-41.

Reong, A. R., Kuwa, M. K. R., Mane, G., Gaharpung, M. S., Carvallo, Y. T., Dewi, A. Y. A., & Lipi, P. (2022). Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Melatih Stimulasi Sensori Menyanyi dan Menari Bersama Warga Disabilitas Mental Di Dusun Ru Wolong Desa Lela Kabupaten Sikka. Journal of Health Innovation and Community Service, 1(2), 16-21.

Sepalanita, W., & Khairani, W. (2019). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok dengan Stimulasi Persepsi terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(2), 426-431.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline