Lihat ke Halaman Asli

Memanusiakan Manusia

Diperbarui: 21 September 2022   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

            Berbuat kebaikan adalah salah satu bagian dari cara penafsiran manusia memandang kompleksnya kehidupan. Kebaikan bisa diartikan sangat luas tergantung proses kehidupan tiap individunya dan tidak ada yang salah dengan hal itu karena menyoal segala kebaikan saya rasa akan menciptakan harmoni baik secara horizontal maupun vertikal. Cara pandang positif tentang kompleksnya kehidupan juga akan membuat kita selalu ingin berbuat kebaikan dimanapun dan bagaimanapun dengan apa-apa yang sudah terjadi dalam proses kehidupan tiap individunya.Hal serupa terjadi dengan saya dalam memandang kebaikan karena proses kehidupan saya mulai dari orok sampai sekarang. Saya selalu diajarkan untuk memandang segala hal itu selalu diawali dengan kebaikan, akan tetapi ada saja beberapa manusia yang menjadikan citra dari hal itu menjadi tidak baik. Saya juga mendapatkan sudut pandang baru bahwa hidup bukanlah perihal yang diberikan datang berbalik dan hidup bukanlah perihal mengambil yang ditebar. Namun, pertanyaan yang sering terlintas di otak saya adalah “bisakah kita terus mengasihi tanpa memperhitungkan masa lalu?”.

            Kejadian yang masih saya ingat sampai sekarang adalah memperlakukan semua ciptaan Tuhan dengan sama sederajat, tanpa terkecuali. Hal itu bisa saya buktikan dengan pernah suatu kejadian di pagi buta bersama ayahku berolahraga, di tengah perjalanan kami berpindah pandangan ke seorang ODGJ yang terdiam gelisah dan lesu. Hanya ada dua di pikiran kami, membantu atau mengabaikannya. Menurut saya ada dua kemungkinan tipe ODGJ: pertama, tipe ODGJ yang didekati malah dia menyerang, atau yang kedua, tipe ODGJ yang didekati masih bisa merespon dengan baik. Akhirnya, saya memberanikan diri dengan risiko yang sudah kami pahami.

            Alhasil, kami berhasil membawa ODGJ tersebut ke rumah dan kami membantu memotong tali-temali yang membaluti tangannya hingga infeksi, memotong rambut gondrongnya, memandikan, mengganti pakaiannya dengan pakaian baru, dan pada akhirnya mengajak makan di warung sederhana sebelum akhirnya kami sepakat mengajak ke masjid dekat rumah kami. Singkat cerita, ODGJ tersebut sekarang mulai banyak berinteraksi dengan orang dan suka membantu-bantu membersihkan masjid atau bisa dikatakan sekarang menjadi penjaga masjid.

            Segala puji bagi Tuhan, secara tidak saya sadari kebaikan itu menular kepada orang lain untuk ikut serta membantu ODGJ tersebut dan secara tidak langsung saya merasa mendapat kebaikan-kebaikan tak terduga dari manapun asalnya. Sesaat terlintas di ingatan saya pada masa lampau sewaktu kakek masih hidup juga punya kebiasaan membantu ODGJ dan beliau selalu berpesan, “Janganlah pernah lupa memanusiakan manusia!”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline