Lihat ke Halaman Asli

Dari Wanita Sederhana di Nasareth hingga Gadis Gaul

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini aku berusaha untuk menyempatkan diri mengunjungi beberapa teman lamaku yang sudah tak ada kabarnnya. Kemarin pagi aku pergi ke daerah kampus, dimana terdapat pemukiman penduduk dan kos-kossan mahasiswa. Dalam mikrolet aku duduk dibelakang sepasang kekasih yang sedang berantem(maaf kalu da nguping perang mereka), aku berusaha untuk memfokuskan pendengaran pada alunan lagu natal dalam ipod ku, tapi tetap saja perang itu terus mencuri perhatianku..

Ingin sekali kulindungi si gadis itu yang semakin dipojokkan kekasihnya..

tapi siapakah aku ini sampai ingin mencampuri masalah orang lain?

aku hanya bisa diam dan terus menatapi gadis yang sedang berjuang sendirian..apakah itu sebuah bentuk kekerasan(nonfisik) dalam membangun hubungan cinta..nggak tahu lah...

Peristiwa itu pun berlalu..

Dengan meninggalkan pesan bagi diriku tentang bagaimana pentingnya membangun relasi yang baik dengan cara memperhatikan tatakrama, dan menjaga perasaan orang lain. terutama memperlakukan wanita dengan terhormat.

Tentu rasanya sakit jika dipermalukan oleh orang yang kita cintai di hadapan oranglain...

Aku bisa merasakan betapa sakit luka yg telah diberikan oleh pacarnya..

Kasihan kamu gadis baik

Sore ini..setelah bangun tidur..

aku pergi membeli pernak-pernik natal tuk menghiasi kamarku...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline