Lihat ke Halaman Asli

Dunia Data Virtual: Integrasi Data Warehouse dan Virtual Reality

Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: stock photo dari  vecteezy.com

Bayangkan Anda dapat memasuki dunia data Anda sendiri, berinteraksi dengan informasi secara tiga dimensi, dan menemukan wawasan  seolah-olah Anda berada di dalamnya—itulah inovasi yang ditawarkan oleh integrasi Virtual Reality dengan Data Warehouse. 

Salah satu inovasi terbaru  dalam perkembangan virtual reality (VR) adalah integrasi VR dengan data warehouse, yang membuka berbagai macam kemungkinan baru dalam visualisasi dan analisa data. Integrasi ini bekerja dengan cara penyimpanan data dari berbagai sumber dalam data warehouse (misalnya Amazon Redshift, Google BigQuery). Lalu, VR dihubungkan ke warehouse ini melalui API atau konektor yang memungkinkan akses ke data.

Integrasi VR dengan data warehouse menawarkan berbagai manfaat penting. Visualisasi data kompleks menjadi lebih mudah melalui representasi 3D yang imersif, memungkinkan pengguna untuk "masuk" ke dalam data dan menjelajahi data secara langsung. Ruang virtual 3D juga memungkinkan interaksi dan manipulasi data yang lebih informatif dengan gerakan alami, sehingga bahkan orang tanpa keahlian pemrograman dapat menganalisa data secara efektif. Selain itu, kemampuan visualisasi dan analisa data secara real-time dalam VR memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran dan pelatihan. Manfaat - manfaat tersebut dapat dilihat pada tiga contoh integrasi VR & data warehouse dibawah ini:

Virtualitics

Virtualitics adalah perusahaan teknologi yang menyediakan platform analisa data yang imersif. Mereka memungkinkan pengguna untuk terhubung langsung ke data warehouse cloud seperti Amazon Redshift, Google BigQuery, dan Microsoft Azure SQL Data Warehouse dan sumber data lainnya untuk memvisualisasikan dan menganalisa data dalam lingkungan virtual 3D.  

Seorang peneliti NASA berinteraksi dengan data misi luar angkasa dari data cloud dalam ruang virtual  software Virtualitics. Sumber: spinoff.nasa.gov

Dalam ruang virtual Virtualitics, pengguna dapat memvisualisasikan data multidimensi dalam ruang 3D, memungkinkan identifikasi pola, tren, dan korelasi yang sulit dilihat dalam visualisasi 2D. Fitur - fitur interaktif dalam software memungkinkan manipulasi data secara real-time, seperti zoom, filter, dan pengelompokan data. Virtualitics juga mendukung kolaborasi, di mana beberapa pengguna dapat memasuki ruang virtual untuk menganalisis data bersama-sama.

BadVR

BadVR merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada visualisasi data imersif menggunakan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Mirip seperti Virtualitics, BadVR memungkinkan pengguna terhubung langsung ke data warehouse seperti Apache Hadoop, Amazon Redshift, dan Google BigQuery untuk memvisualisasikan dan menganalisis data dalam lingkungan 3D virtual.  

Platform visualisasi 3D yang disediakan BadVR untuk responden kebakaran. Sumber: www.foxnews.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline