Lihat ke Halaman Asli

Sumber Daya Air Digital: Menggagas Solusi Keamanan & Kebersihan Air dengan Sains Data

Diperbarui: 16 Desember 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak di Kenya menikmati air minum dari keran hasil pemberian Project Maji di Kenya. Sumber foto: globalgiving.org

Bagi suatu bangsa yang haus, sakit, dan lemah, data dapat diibaratkan sebagai sebuah sumur. Dari dalam sumur tersebut, air dapat diambil dan digunakan untuk berbagai hal, sama halnya dengan data. Di era Revolusi Industri 5.0, data merupakan komponen penting dalam berbagai sektor, termasuk dalam sanitasi dan air bersih.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh UNESCO atas nama UN-Water dan dirilis bersamaan dengan Konferensi Air PBB 2023 di New York, sebanyak 2 miliar orang (26% dari populasi) tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman, sementara 3,6 miliar orang (46%) kekurangan akses terhadap sanitasi yang dikelola dengan aman. Tentunya persoalan sanitasi dan air bersih ini tidak dapat diselesaikan semudah membalikkan telapak tangan, ada banyak hambatan yang dialami oleh pihak PBB dalam menangani krisis air ini, terutama soal data.

Daerah - daerah yang kekurangan air dan toilet, jumlah orang yang kekurangan air, curah hujan suatu daerah, dan data dari beribu - ribu variabel lainnya, menentukan pembuatan keputusan dan inovasi dalam penanganan masalah. Sayangnya, meskipun dari tahun ke tahun terdapat perubahan, masih banyak negara yang kekurangan data - data ini. Padahal, data - data inilah yang perlu dipastikan untuk pengembangan solusi lebih lanjut.

Dengan memastikan ketersediaan data yang dapat dipercaya, sains data dapat membantu para pemangku kepentingan, termasuk PBB, dalam merumuskan kebijakan yang lebih cerdas dan solusi yang lebih terarah. Implementasi teknologi sains data yang canggih dapat menciptakan landasan yang kokoh untuk transformasi sektor sanitasi dan air bersih menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan terjangkau bagi seluruh masyarakat global.

Beberapa contoh implementasi sains data dalam menangani masalah terkait sanitasi dan air bersih diantaranya:

EQWATER

Dengan tujuan memberikan distribusi air yang adil di kota padat penduduk yang mengalami krisis air, sebuah tim professor di India berhasil menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) untuk mengembangkan jaringan penyedia air pintar bernama EQWATER. Melalui penerapan teknologi IoT dan pengembangan data yang tersedia, tim ini berupaya untuk meningkatkan efisiensi distribusi air dengan memantau dan mengoptimalkan aliran air secara real-time.

Pembersihan Garis Pantai Chicago

Chicago menggunakan solusi big data dengan bantuan hacker kota untuk mengatasi krisis kualitas air pantainya dalam rentang waktu 2015-2017. Dengan mengembangkan model prediktif dan menggabungkan analitika dengan pengujian E. coli, kota ini berhasil menghemat uang dan mengembangkan program deteksi cepat pada tahun 2017, menghasilkan potensi penghematan jutaan dolar. Investasi Chicago dalam big data menunjukkan manfaat besar dalam manajemen air dan pembuatan keputusan.

Eliminasi Alga Beracun menggunakan AI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline