Lihat ke Halaman Asli

Sebab Buku Saya Laris Manis di Pasaran

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ini benar-benar diluar dugaan saya
Buku saya laris manis di pasaran
Padahal, kisahnya sangat sederhana
Bukan sebuah rencana yang matang
Seperti yang banyak dilakukan oleh kebanyakan penulis lain

Saat itu,
Tiba-tiba saya di kirimi email oleh seseorang yang tidak saya kenal
Dia katakan sangat tertarik dengan tulisan saya
Dan dia, minta persetujuan saya, agar semua tulisan saya akan dia dikumpulkan
untuk diterbitkan.

Lalu pertanyaan saya hanya satu: “Soal biaya Pak?”
“Oh ... anda tidak perlu pikirkan soal biaya.
Yang kami perlukan, hanya soal persetujuan anda.”

Yang menarik dari tawarannya oleh saya bukan karena buku saya akan diterbitkan.
Tapi adalah karena saya tidak perlu mengeluarkan biaya.
Berarti jika buku itu terjual, yang saya terima nantinya, hanya untung semua.

Singkat cerita, 4 bulan kemudian berlalu
Lalu dia mengirim email kembali pada saya:
“Buku anda sudah kami terbitkan Bung.
Tapi kami minta maaf telat memberitahukannya.
Padahal ini sudah edisi yang ketiga.
Setelah edisi sebelumnya laris manis.
Padahal setiap edisi, kami cetak 5000 eksemplar.”

“Oya? Tulisan begituan kenapa bisa laris ya Pak?”
“Itulah pasar Bung. Segala logika teoritis, kadang tidak selalu terbukti di pasar.”
“Kalau menurut analisa Bapak sendiri kira-kira apa sebabnya Pak?”
“Menurut saya karena tulisan anda keparat!”

Demikianlah angan-angan ini saya tulis sebagaimana adanya.

Revo Sanjaya
.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline