Lihat ke Halaman Asli

Revita Juliana

Mahasiswa Sosiologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Memaknai Fake Friend sebagai Bentuk Dramaturgi

Diperbarui: 23 November 2023   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teman palsu atau dalam bahasa gaul biasa disebut dengan fake friend merupakan salah satu peran sosial yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari teori dramaturgi dalam kehidupan manusia. Apa kaitan fake friend dengan teori dramaturgi?

Erving Goffman memperkenalkan dramaturgi sebagai teori dalam sosiologi melalui karyanya yang berjudul "The Presentation of Self in Everyday Life" yang memandang kehidupan sosial sebagai sebuah pertunjukan di atas panggung. Terdapat panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage) dimana ketika manusia melakukan kontak sosial, mereka akan memilih peran mana yang akan ditunjukkanya pada panggung depan dan mana yang akan disembunyikan pada panggung belakang. Dalam pertunjukan ini, setiap individu menampilkan peran-peran yang berbeda sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan sosialnya. (Retasari D. & Preciosa A., 2018)

Fake friend merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang berpura-pura menjadi teman. Dapat dikatakan bahwa mereka tidak benar-benar tulus maupun peduli pada hubungan pertemanan yang mereka jalani yang mana mereka hanya mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri dengan cara bersikap baik pada saat mereka membutuhkan sesuatu. (Candra K. & Abdillah Q., 2023)

Dalam konteks teori dramaturgi, konsep ini mencerminkan peran yang dimainkan oleh individu yang seolah-olah bertindak sebagai teman, padahal sebenarnya mereka mungkin memiliki niat tersembunyi atau motif lain seperti kepentingan pribadi atau keinginan untuk memanfaatkan orang lain.

Fake friend dapat dilihat sebagai aktor yang mampu menciptakan konflik. Mereka seringkali mencerminkan peran yang memiliki unsur ketidakjujuran serta tipu daya dalam hubungan pertemanan. Hal ini mampu menghasilkan ketegangan dan konflik yang menjadi bahan drama dalam kehidupan sehari-hari. Konflik ini sendiri dalam dramaturgi adalah salah satu elemen penting guna membangun sebuah cerita mencapai pada puncaknya.

Dalam panggung depan mereka menunjukkan sebaik mungkin mereka menjalankan perannya sebagai teman, berbeda ketika mereka berada di panggung belakang. Dalam teori dramaturgi, fake friend dapat dijadikan simbol ketidakstabilan pada kehidupan manusia. Mereka seringkali membuat seseorang merasa kebingungan dalam pertunjukan sosial, apakah seseorang ini benar-benar teman baik atau bukan kita tidak dapat mengetahuinya. Hal ini menciptakan lapisan ketidakpastian dalam hubungan pertemanan dan mendorong individu untuk memikirkan makna asli dari pertemanan. Berikut adalah ciri-ciri fake friend yang dapat kita kenali (Hikmawan F. &Teri U.,2022) :

1. Datang hanya ketika saat membutuhkan

Pertemanan yang baik adalah mereka yang saling memberikan timbal balik. Fake friend cenderung datang ketika mereka membutuhkan bantuan atau hal-hal yang menyangkut kepentingan pribadinya. Namun, pada saat kita membutuhkan sosok mereka, mereka tidak akan datang atau mau membantu kita tanpa peduli kebaikan atau bantuan yang pernah kita berikan pada mereka.

2. Membicarakan kita di belakang mereka

Ciri-ciri ini sangat berkaitan terhadap teori dramaturgi, dimana mereka yang berada di depan kita belum tentu di belakang mereka juga menampilkan yang sama pada saat di panggung depan. Fake friend tidak peduli terhadap bagaimana perasaan kita. Ketika mereka tidak bersama kita, mereka akan menggosipkan semua hal tentang kita tak terkecuali kejelekkan kita. Hal ini mampu memberikan efek negtaif karena dapat merubah sudut pandang seseorang terhadap diri kita. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk membocorkan rahasia yang kita miliki. 

3. Suka memanfaatkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline