Lihat ke Halaman Asli

Peran Mahasiswa Untag Surabaya dalam Mengangkat Citra Petis Kupang melalui Branding dan Pemasaran Digital di Desa Balongdowo

Diperbarui: 4 Juni 2024   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Desa Balongdowo, yang terletak di Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, memiliki potensi ekonomi yang besar melalui produk petis kupang, sebuah hidangan khas yang kaya akan cita rasa dan nilai-nilai tradisional. Namun, tantangan dalam hal pemasaran dan daya saing menjadi rintangan utama bagi produk ini. Di sinilah peran vital mahasiswa KKN UNTAG Surabaya muncul, mereka membantu dalam mengembangkan identitas merek dan pemasaran digital untuk produk petis kupang.

Branding adalah elemen kunci dalam membentuk identitas produk. Dengan bantuan mahasiswa KKN, produk petis kupang dari Desa Balongdowo sekarang memiliki logo dan kemasan yang menarik, meningkatkan daya tarik dan kepercayaan produk tersebut. Logo yang dibuat mencerminkan kualitas dan keberlanjutan tradisi, sementara kemasan yang menarik memastikan produk terlihat profesional di pasar.

Di era digital, pemasaran melalui platform online sangatlah penting. Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya membantu memanfaatkan media digital untuk mempromosikan produk petis kupang, termasuk melalui platform e-commerce. Langkah ini memungkinkan produk untuk menjangkau pasar yang lebih luas, meningkatkan visibilitasnya, dan menarik lebih banyak konsumen.

Pengembangan branding dan pemasaran digital ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk petis kupang, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi para mitra, dan meningkatkan taraf hidup mereka. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa dan mitra menciptakan hubungan yang saling menguntungkan, di mana mitra mendapatkan keterampilan baru dan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis.

Inisiatif mahasiswa KKN UNTAG Surabaya dalam mengembangkan branding dan pemasaran digital produk petis kupang di Desa Balongdowo menunjukkan bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi positif bagi para mitra petis kupang. Langkah ini meningkatkan daya saing produk lokal, memperkuat ekonomi lokal, dan melestarikan budaya tradisional. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi lokal mereka secara maksimal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline