Lihat ke Halaman Asli

Diabetes, Luka & Amputasi Kian Mengkhawatirkan

Diperbarui: 4 November 2018   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://depositphotos.com

Diabetes atau penyakit gula darah merupakan salah satu penyakit mematikan nomor 3 di Indonesia setelah jantung koroner dan stroke. Siabetes terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang tidak didukung oleh kecukupan insulin untuk memecah gula menjadi energi. Diabetes ini termasuk penyakit yang tanpa disadari dapat merengut nyawa alias silent killer.  Begitupula dengan kerusakan ataupun komplikasi akibat diabetes ini sangat membahayakan dan membuat hidup tak tentram seperti impotensi, amputasi luka diabetes, stroke, ataupun gangguan ginjal. 

Meningkatnya Diabetes Secara Drastis

Berdasarkan rilis terbaru RISKESDAS Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita diabetes meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 10,9% pada tahun 2018. Fakta mencengangkan lagi, hanya 9% dari penderita yang melanjutkan pengobatan dengan benar. Sisanya sebanyak 91% tidak melakukan pengobatan hingga tuntas. Dengan alasan sudah merasa sehat, malas mobilisasi dan rawat jalan, serta masih tingginya penggunaan bahan alternatif. 

Komplikasi Diabetes Melitus

Komplikasi diabetes memang sangat perlu diwaspadai. Mengingat beberapa kasus, komplikasi ini dapat secara tiba-tiba datang tanpa di duga. Komplikasi seperti kematian akibat jantung koroner, kerusakan ginjal, kebutaan, impotensi, amputasi luka diabetes. Bila anda lihat, hal ini releban dengan angka kejadian kematian akibat diabetes ini menempati tempat ke 3 setelah jantung dan stroke. 

Terjadinya Luka Diabetes

20-cara-mengobati-luka-diabetes-5bdea468aeebe147db0f0412.jpg

Luka diabetes sangatlah berbeda dengan luka biasanya. Luka diabetes dapat berawal dari goresan, tergaruk bekas giigiyan nyamuk, ataupun lecet. Secara tidak sadar, luka diabetes dapat terjadi akibat penurunan fungsi syaraf tepi akibat tingginya gula darah. 

Tingginya gula darah ini juga menyebabkan aliran oksigen dan nutrisi dimana sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka tidak sampai optimal pada luka. Alasan lainnya adalah berkurangnya fungsi imunitas pada penderita diabetes, akibatnya luka lebih mudah mengalami infeksi yang nantinya akan memperlama proses penyembuhan luka. Untuk itu perlu perawatan luka diabetes yang tepat. 

Amputasi Luka dan Kematian

asmutasi-5bdea486677ffb578f70daf3.jpg

Penanganan dan pengobatan luka diabetes yang tidak tepat dapat memacu terjadinya amputasi. Berdasarkan informasi dari PD Persi, Kasus luka diabetes dan gangren diabetik merupakan kasus yang paling banyak dirawat di rumah sakit. Angka kematian akibat ulkus dan gangren berkisar 17-23%, sedangkan angka amputasi berkisar 15-30%. Sementara angka kematian 1 tahun pasca amputasi sebesar 14,8%. Jumlah itu meningkat pada tahun ketiga menjadi 37%. Rata-rata umur pasien hanya 23,8 bulan pasca amputasi.

Hal yang Sebaiknya dilakukan Bila Luka Terjadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline