Lihat ke Halaman Asli

Mencegah Serangan pada OS Android

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu OS gadget terpopuler saat ini adalah Android. Begitu banyak orang yang menyukai akan OS yang satu ini karena memiliki kelebihan fitur dibandingkan dengan OS lainnya, seperti misalnya ada Android Market yang namanya telah diganti menjadi Google Play. Sayangnya kelebihan fitur tersebut juga menjadi ancaman untuk OS Android. Gadget Android rentan terkena virus. Apalagi jika kita sering mendownload aplikasi. Antivirus pun juga kurang dapat diandalkan karena dari 41 aplikasi antivirus di platform Android ternyata hanya 23 aplikasi yang mampu secara efektif mencegah serangan virus, spam dan lainnya. Seperti Avast, Dr. Web, F-Secure, Ikarus, Kaspersky, Lookout, McAfee, MYAndroid (MYMobile Security), NQ Mobile/NetQin, Zoner, AegisLab, AVG Mobilation, Bitdefender, BullGuard, Comodo, ESET, Norton/Symantec, QuickHeal, Super Security, Total Defense, Trend Micro, Vipre/GFI, dan Webroot. Virus pun juga semakin canggih, bahkan kabarnya ada tiga installer palsu untuk update aplikasi Android, yakni Androidos_ADSMS.A, Androidos_Dordrael.l, dan Androidos_crusewin.A. Tak hanya virus, Malware pun juga menyerang Android, seperti misalnya Droid Dream Light (DDLight). Malware ini telah berhasil mengecoh 30.000–120.000 pengguna Android. Di luar itu masih banyak virus atau malware yang lainnya. Untuk mencegah serangan pada Android, ada baiknya untuk memanfaatkan standar fitur keamanan di perangkat Android. Jangan pilih setting Auto Connect untuk Wi-Fi karena lebih rentan akan serangan hacker. Namun bila pilihan jaringan hanya wifi open, lebih baik menggunakan aplikasi tambahan untuk keamanan koneksi wifi seperti SSH Tunnel. Aplikasi ini bisa menciptakan koneksi yang aman antara perangkat handset Android Anda dengan server jatingan wifi unencrypted. Jika aplikasi yang diinstal meminta ijin untuk membuka akses data pribadi, sebaiknya tidak kita berikan. Karena bisa saja aplikasi tersebut seperti malware atau lainnya. Gunakan aplikasi keamanan khusus perangkat Android Anda. Trend Micro Mobile Security for Android misalnya, bukan saja mengamankan password yang kita miliki, tapi juga semua data kita, seperti transaksi mobile banking dan lainnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya bagi para pengguna gadget OS Android. Selalu waspada dan hati-hati ya dalam memilih aplikasi. BLOG : http://review-newgadget.blogspot.com/2012/03/mencegah-serangan-pada-os-android.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline