Lihat ke Halaman Asli

"Semesta Mendukung" itu Banyak di Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

http://review-newgadget.blogspot.com/2011/10/memetik-hikmah-dari-film-semesta.html Kemarin sore saya diajak nonton bersama dengan teman-teman saya ke Blok M Square. Tapi saya nggak tau lagi ada film baru apa yang bagus untuk ditonton, kemdian teman saya memilihkan untuk kami berlima untuk menonton film Semesta Mendukung, katanya ini film Indonesia yang bagus untuk ditonton, biar kita bisa lebih sayang sama ibu kita dan juga banyak bersyukur kepada Tuhan. Yah, daripada dia ngomong kelamaan, jadi kita nurutin aja kemauannya deh. Karena kemarin hari kamis, maka harga tiket masuknya hanya sebesar 20ribu aja per orang. Jadi karena kami berlima, maka semua total harga tiket masuknya sebesar 100 ribu rupiah. Dan karena saya diajak, maka saya tidak mengeluarkan uang sepeserpun, kan saya ditraktir teman saya untuk menonton. Sesampainya di dalam bioskop tersebut, kami dapat tempat duduk di bangku G, posisi tengah. Setiap nonton emang kami sukanya diposisi tersebut, karena enak, pas banget. Di Film Semesta Mendukung ini, ternyata kisahnya mengangkat tentang keluarga miskin, dimana sang istri terpaksa bekerja sebagai TKW di negeri seberang guna mencari nafkah tambahan untuk keluarganya, karena suaminya yang bekerja sebagai petani garam kini sedang mengganggur akibat paceklik melanda ladang garam. Sekarang suami tersebut bekerja sebagai supir truk. Anak dari Suami dan Istri tersebut, bernama Muhammad Arief yang tinggal bersama ayahnya. Arief sangat gemar dengan sains, terutama dengan mata pelajaran fisika. Setelah bertahun-tahun hidup berdua dengan ayahnya, sedangkan sang Ibu belum pernah member kabar kepada Arief, membuat Arief sangat khawatir dan cemas, Arief sangat rindu dengan kasih sayang ibunya yang lama sekali dinantikannya. Suatu hari Arief bertemu dengan bapak-bapak yang mengatakan alasan kenapa ibu Arief pergi. Arief tentu penasaran karena selama ini Arief hanya mengetahui bahwa sang Ibu pergi bekerja di Singapore untuk mencari uang. Bapak-bapak tersebut mengatakan bahwa Ibu Arief pergi karena benci dan tak tahan dengan kelakuan ayah Arief yang gemar bermain judi. Mengetahui hal itu, Arief sungguh marah. Arief pergi ke rumahnya dan segera menanyakan pertanyaan tersebut kepada sang Ayah. Sang Ayah tentu saja mengatakan bahwa itu semua fitnah…. Kejadian yang sebenarnya adalah bahwa dulu ketika ayah pulang ke rumah, ternyata Ibu Arief sudah tidak ada, ternyata ibu sudahp pergi untuk bekerja sebagai TKW di sana. Hanya satu pesannya, yaitu rawat Arief dan kasih sayangilah dia. Rasa rindu Arief membuat Arief bertekad untuk mencari Ibunya di negeri seberang, tepatnya di Singapore. Setiap hari setelah pulang sekolah, Arief bekerja di bengkel untuk mencari uang tambahan, dari penghasilan tersebut, rencananya akan Arief kumpulkan untuk pergi mencari Ibunda tercintanya. Di sekolah, Arief murid yang pandai, apalagi dalam bidang fisika, mata pelajaran kesukaan Arief. Tentu saja ibu gurunya, melihat ada potensi dalam diri sang anak. Ibu guru tersebut menyarankan kepada Arief agar mau untuk mengikuti olimpiade sains. Ternyata Olimpiade Sains tersebut akan diselenggarakan di Singapore… Olimpiade Sains di Singapore? Ya, Singapore… itulah impian Arief untuk pergi mencari Ibunda tercintanya… sungguh ini merupakan tujuan Arief. Atas dasar itulah Arief mau untuk mengikuti seleksi Olimpiade Sains ini. Apapun akan Arief usahakan guna menemukan sang Ibu, walaupun dengan mengikuti Olimpiade Sains yang memiliki saingan sangat ketat. Arief bergabung dengan tim yang bernama FUSI yaitu Fisika Untuk Siswa Indonesia. Di sana, Arief banyak belajar hal. Kalimat dari ibu guru yang selalu menyemangatinya adalah bahwa saingannya adalah orang yang sama sepertinya, butuh belajar untuk lebih mengerti, butuh makan untuk bisa bertahan hidup, butuh oksigen untuk bernafas. Lalu Arief juga sama kan?? Jadi, nggak ada yang nggak mungkin kan di dunia ini... Dari sinilah Arief, semakin semangat dan yakin kalau dirinya bisa lolos hingga sampai ke Singapore. Hingga akhirnya Arief menjadi siswa yang mengangkat nama bangsa Indonesia dalam Olimpiade Sains tersebut. Arief bukan hanya cinta kepada Ibunda nya saja, melainkan kepada bangsa dan negaranya. Arief turut serta dalam membuat nama Indonesia menjadi lebih harum dalam bidang pendidikan. Namun bagaimana dengan tujuan Arief semula?? Yaitu mencari sang Ibu. Perjuangan yang harus Arief hadapi, demi cinta dan kerinduannya kepada sang Ibu. Arief rela melakukan apapun, lakukan yang terbaik dengan semangat dan kerja keras, InsyaAllah Semesta Mendukung!!! Pelajaran yang dapat kita ambil dalam film tersebut adalah bagaimana kita berjuang menghadapi kenyataan dalam hidup ini. Ada banyak sekali tantangan dan rintangan yang membentang untuk menggapai tujuan kita, namun apabila kita berjalan terus pantang mundur, dengan penuh keyakinan, semangat dan kasih sayang, insyaAllah kita akan diberikan kekuatan lebih untuk membuat impian kita tersebut menjadi kenyataan sehingga tujuan kita bisa tercapai. Sumber : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/10/memetik-hikmah-dari-film-semesta.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline