Siapa nih penikmat film-filmnya Reza Rahardian? Yap aktor keren ini pernah membintangi film yang viral pada tahun 2015 silam.
Film Kapan Kawin disutradarai oleh Ody C. Harahap yang telah menempuh pendidikannya di Institut Kesenian Jakarta, Fakultas Film dan Televisi, jurusan penyutradaraan. Ody mengawali karirnya dalam dunia film lewat Film Bangsal 13 (2004). Ody sendiri sudah menggarap 17 film, dalam film-film tersebut Ody pernah menjadi sutradara, penulis naskah, bahkan menjadi produser. Dalam Festival Film Indonsia 2017, ia terpilih sebagai sutradara terbaik lewat film arahannya, seperti Film Sweet 20 untuk Piala Citra-Film Layar Lebar, ia juga dinominasikan sebagai sutradara terpuji dalam Festival Film Bandung tidak hanya itu Ody juga pernah menjadi salah satu nominasi penulis skenario asli terbaik di film Kapan Kawin di tahun 2015.
Salah satu film yang digarap oleh Ody C. Harahap yaitu film Kapan Kawin ini diproduksi pada tahun 2015. Film Kapan Kawin mengajak kita melihat jalan cerita yang sederhana dan tidak ingin aneh-aneh namun pesan yang ingin disampaikan melalui film ini justru dibawakan dengan permasalahan yaitu kapan kawin sama seperti judul fim ini. Di tengah-tengah masyarakat kita pertaanyaan kapan kawin seperti itu kerap mengganggu siapa saja yang belum menemukan jodohnya, terlebih lagi saat dia sudah berusia di atas 25 tahun.
Filim yang bergenre komedi romantis ini merupakan salah satu film kritikal yang disajikan dengan jalan cerita dan penyampaian yang sederhana. Film ini bersetting di Jakarta dan Jogja yang diproduseri oleh Robet Ronny dari rumah produksi Legacy Pitcures memperlihatkan kontrasnya kehidupan kota metropolis dan kota yang masih kental unsur tradisionalnya.
Mengisahkan Dinda (Adinia Wirasti) seorang wanita berusia 33 tahun, sukses dalam karier tetapi disisi lain harus stress menghadapi pertanyaan dan desakan untuk segera menikah oleh orang tuanya. Permasalahannya Dinda belum menemukan seseorang yang benar-benar sesuai dengan kriteria calon menantu idaman orang tuanya.
Selanjutnya, bertemulah Dinda dengan Satrio (Reza Rahadian), seorang aktor jalanan yang nyentrik namun idealis. Sosok Satrio membuat film ini semakin unik dan seru dengan karakternya yang bisa membuat penonton tertawa dengan tingkah lakunya. Satrio berperan sebagai kekasih bayaran Dinda (dengan tujuan agar orang tua Dinda bisa tenang setelah tahu anaknya sudah memiliki kekasih). Dinda harus merogoh kocek yang mahal untuk menyewa Satrio. Setelah deal mereka sepakat untuk berangkat ke Jogja, di kota inilah semua berlanjut.
Dalam perjanjian tersebut Satrio mengajukan syarat jam kerjanya hanya 16 jam perhari. Di luar dugaan, akting Rio sukses memikat orang tua Dinda. Mereka kagum dengan sosok Rio (nama samaran Satrio). Keseruan berlanjut dengan adegan-adegan yang membuat penonton terbawa suasana. Cerita berlanjut ketika orang tua Dinda mulai mendesak Rio untuk segera melamar putrinya. Dinda yang mengetahui hal tersebut sontak kaget, apalagi jika mengingat fakta bahwa Rio hanya pacar sewaan.
Film Kapan Kawin memiliki alur yang begitu bersahabat dengan jalinan cerita yang mengalir apa adanya, terdapat adegan dramatis namun memang diperlukan untuk menegaskan beberapa pesan yang ingin disampaikan sutradara lewat adegan tersebut. Misalnya, pada adegan yang memperlihatkan Satrio menolong Pak Gatot (Adi Purdi) Ayah Dinda yang berakting sakit jantung di area persawahannya. Dalam adegan ini komedi dan romansa berjalan bergandengan, walaupun bagaian lucunya lebih dominan tetapi dapat ditampilkan dengan takaran yang pas.
Dalam film ini kita diajak untuk menggelar tawa maupun terenyuh pada waktu yang pas. Reza Rahardian dan Adina Wirasti tidak saja menghadirkan akting yang luar biasa. Mereka berdua mampu menghadirkan cemistry yang begitu manis.
"Kapan kawin?" berhasil belajar banyak dari kesalahan film-film komedi romantis yang gagal, sekaligus membahas bagaimana melakuan semua dengan benar dari film-film yang sukses. Sejak awal sudah tegas menggarisbawahi main plot-nya dan memang setia tak ingin membawa cerita kemana-mana, mencoba untuk tetap dijalurnya.
Profesionalitas aktor Reza Rahadian dalam memerankan tokoh Satrio, misalnya dalam adegan ketika suaranya harus dibuat serak, kemahiran Reza memainkan 2 karakter yang berbeda dalam satu film, banyak adegan yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan, misalnya dalam adegan hilangnya cincin warisan nenek, disitu kita diajarkan saat diberi suatu amanat kita harus menjaga barang orang lain dengan penuh tanggung jawab.
Film ini juga menyuguhkan banyak adegan komedi sehingga penonton dibuat tertawa lepas, misalnya tingkah Rio saat meniru model di majalah untuk menjadi pria metroseksual, dan penyuguhan adegan penuh dramatis terdapat pada Ayah Dinda yang tiba-tiba terkena serangan jantung dan Rio menolong dengan penuh pengorbanan.