Lihat ke Halaman Asli

Reviana Tyas Ayu Diani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030010

"Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah", Sebuah Buku yang Memeluk

Diperbarui: 10 Maret 2022   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by @alfialghazi/Instagram

Merasa kesepian, merasa gagal, merasa sendiri adalah suatu fase yang dirasakan manusia. Emosi ini muncul secara alami karena berbagai hal yang terjadi di dalam hidup. Bisa dibilang tidak ada proses yang sempurna, ada lika-liku yang harus dihadapi. Ada gagal yang tak dapat dihindari. Semua proses dirasa melelahkan fisik dan juga mental.

Kemudian tidak sedikit orang merasa putus asa di tengah jalan. Kecewa, apakah kamu pernah mengalaminya? kecewa dengan semua hal yang sedang maupun sudah terjadi, lalu menyalahkn diri sendiri atas hal hal yang terjadi diluar kendali. Memang fase ini berat untuk dihadapi. Support system sangat dibutuhkan dari orang terdekat seperti sahabat, dan keluarga. Namun pada akhirnya diri sendiri lah yang akan memilih untuk bangkit atau menyerah pada keadaan. Untuk bangkit tidak ada salahnya membaca buku agar dapat melihat dunia lebih luas lagi.Buku "Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah" benar benar dapat memeluk rasa sedih yang mendalam.

Saat membaca buku ini tidak terasa air mata akan menetes begitu saja. Penulis buku begitu paham menata kata demi kata sehingga membentuk rangkaian kalimat yang membangkitkan. Tidak heran buku ini sempat menjadi bahan pembicaraan di salah satu base Twitter dan viral. Beramai ramai orang penasaran dengan isi buku "Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah" termasuk saya yang "teracuni" salah satu teman di Twitter sehingga akhirnya bertekad untuk memiliki buku ini.Alfi Syahri Ramadhan atau Alfialghazi, penulis buku ini merupakan seorang yang memiliki 274 ribu pengikut di Instagramnya dan aktif memposting quotes karyanya sendiri. Dilihat dari bio Instagramnya yang menyukai dakwah tidak heran bila buku berjudul "Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah" memiliki positive vibes.

Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah dicetak pertama kali tahun 2020 dan sudah masuk pada cetakan kelima pada tahun 2021 oleh penerbit Sahima di Kota Depok, Jawa Barat. Buku dengan harga cukup terjangkau yaitu Rp 69.000 sudah terjual lebih dari 30 ribu eksemplar karena dipasarkan pula melalui online shop sehingga mampu menjangkau lebih banyak pecandu buku.

Sebenarnya isi buku ini bukanlah diambil dari kisah nyata penulis melainkan energi yang dibawa dan dirasakan penulis agar dapat menolong pada saat titik terendah. Ketika membaca judulnya terdapat kata "hampir" yang artinya belum menyerah.

Kemudian pada bab pembukanya terdapat quote "Teruntuk para pengendara waktu, bertahanlah, sampai surga yang menjadi pelabuhan terakhir kita." Quote ini dirasa mewakili keseluruhan buku yang menjadi jawaban dari, mengapa kata "hampir menyerah" menjadi bagian dalam judul buku? karena masih ada banyak cara bertahan untuk meraih tujuan, yaitu surga. Berbeda dari buku self improvement lain yang sering mengangkat tokoh barat, buku ini memuat kisah-kisah Rasulullah Saw dan sahabatnya serta tokoh tokoh Islam yang direlasikan dengan permasalahan hidup pada masa sekarang ini.

Pada salah satu bab membahas tentang sejarah Muhammad Al-Fatih yang berhasil menaklukan Konstantinopel di Romawi Timur dengan proses panjang yang melelahkan. Dari kisah ini penulis mengajak berfikir apakah potensi yang dimiliki sudah dimaksimalkan? Makna tersiratnya adalah rasa malas dan ketidaksabaran dalam menghadapi proses panjang yang menyulitkan hanyalah asumsi sebagai alasan menyerah. Dalam bab ini secara tidak langsung mengajak untuk memaksimalkan potensi dan lebih bersabar dalam sebuah proses agar dapat berhasil seperti Muhammad Al-Fatih yang mengukir tinta emas dalam sejarah.

Kutipan Buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah/dokumen pribadi

Buku "Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah" memiliki 73 bab dan terbagi lagi dalam tiga bab besar. Pada bab awal mengangkat tema permasalahan yang berhubungan dengan kehidupan setiap orang. Kemudian pada bab pertengahan merupakan istirahat dari bab pertama yang menguras emosi dimana bab ini mengenai hal hal yang lebih dekat dengan perasaan, seperti cinta. Lalu bab terakhir yaitu tentang solusi untuk kembali pada tujuan awal hidup dan menyinggung kematian yang berpengaruh pada keimanan, digambarkan oleh kisah sahabat nabi yaitu Bilal bin Rabah dan Utsman bin Affan.

Kelebihan

Pembahasan dalam setiap bab dalam buku ini bukanlah cerita bersambung seperti novel melainkan permasalahan diangkat dalam setiap bab itu berbeda tetapi masih dengan tema yang sama. Hal ini membuat pembaca tidak bosan dengan cerita yang disuguhkan. Selain itu banyak hadis maupun arti ayat dalam Al-Qur'an yang mengandung makna baik yang indah.

Buku ini memuat motivasi untuk bertahan dan terus berjuang mengejar tujuan serta banyak nilai yang dapat diambil. Bisa dibilang kata-kata nya begitu menampar dan langsung masuk dalam hati, perasaan, dan pikiran. Kemudian judul dari buku lebih universal sehingga buku ini bisa dibaca oleh siapapun bahkan lintas agama untuk diambil nilai positifnya. Selain itu buku ini menambah wawasan agama karena mengandung kisah tokoh hebat didalamnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline