Dunia perawatan kulit tidak lagi asing bagi berbagai kalangan usia mulai dari remaja hingga dewasa. Utamanya pada kulit wajah karena setiap orang memiliki jenis dan permasalahan kulit yang berbeda. Banyak remaja yang sudah mulai memperhatikan kondisi kulitnya karena pada masa ini lah remaja mengalami pubertas. Di masa pubertas ini biasanya menimbulkan berbagai permasalahan kulit, seperti jerawat, beruntusan, komedo, dan perbedaan tekstur kulit. Permasalahan ini cukup mengganggu hingga menimbulkan rasa kurang percaya diri pada remaja. Masalah pada kulit juga dirasakan oleh kalangan dewasa karena berbagai faktor yang mempengaruhinya. Beberapa permasalahan akibat covid yang masih melanda ini dapar memicu stress. Hal ini dapat memicu timbulnya jerawat hingga penuaan dini. Oleh karena itu pada masa ini harus mulai melakukan perawatan serta meningkatkan kesehatan kulit. Kulit wajah yang harus pertama dirawat adalah pada skin barrier.
Apa yang dimaksud dengan skin barrier?
Istilah skin barrier masih terdengar asing bagi kaum awam. Kulit wajah memiliki beberapa lapisan dan masing-masing mempunyai peran termasuk pada lapisan skin barrier, yakni lapisan kulit terluar yang merupakan pelindung bagi lapisan kulit dibawahnya. Mengetahui tugasnya sebagai pelindung membuat semakin yakin untuk merawatnya agar tidak menimbulkan permasalahan kulit oleh lapisan dibawahnya.
Selain itu peran penting skin barrier yang harus diperhatikan dilansir dari hallosehat.com antara lain, pertama, sebagai pelindung tubuh dari penyebab stres eksternal, yaitu polusi dan radiasi sinar UV. Kedua, menahan air untuk menjaga kelembaban kulit agar tetap terhidrasi dengan baik. Terakhir, akan mengangkut nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kulit.
Bagaimana jika skin barrier sudah rusak?
Skin barrier yang tidak dirawat akan menimbulkan berbagai permasalahan kulit. Jika kulit tidak terhidrasi dengan baik, maka kulit akan kering bertekstur dan menjadi kulit sensitif yang tentunya akan membutuhkan perawatan ekstra. Selain itu kulit yang tidak ternutrisi dapat pula menimbulkan jerawat serta beruntusan. Ciri lain jika lapisan pelindung telah rusak adalah terjadinya penuaan dini akibat paparan sinar UV. Hal ini tentu mengkhawatirkan, tidak ada orang yang ingin kulit wajahnya mengalami permasalahan. Namun, jika permasalahan ini sudah dialami lalu bagaimana cara memperbaikinya?
Jika sebelumnya kamu adalah pengguna kompleks skincare dalam memperbaiki skin barrier yang sudah rusak adalah dengan kembali pada dasar atau basic. Bagi kamu yang saat ini belum menggunakan skincare tetapi sudah mengalami permasalahan pada skin barrier, mulailah perawatan dengan basic skincare. Basic skincare antara lain sabun cuci wajah, pelembab, dan tabir surya. Jika sulit untuk diingat, ingatlah formula FWMS, yaitu face wash, moisturizer, dan sunscreen.
Dalam memakai basic skincare ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Sabun cuci wajah (Face wash)
Mencuci wajah menggunakan sabun hanya perlu dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, debu akibat polusi, minyak berlebih, dan sisa make up. Bila tidak mencuci wajah maka kotoran akan menumpuk sehingga mempengaruhi skin barrier. Pilihlah produk yang sesuai. Bila terdapat jerawat aktif atau luka pada wajah hindari face wash dengan butiran scrub karena dapat memberikan efek nyeri.
2. Pelembab (Moisturizer)
Setelah mencuci wajah, kulit wajah membutuhkan nutrisi agar tidak terasa kering dan tetap terhidrasi. Terdapat 3 macam pelembab, yaitu khusus pagi, khusus malam, dan yang dapat digunakan pada pagi dan malam hari. Lagi-lagi harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit ya.
3. Tabir surya (Sunscreen)
Jangan pernah lewatkan pemakaian sunscreen baik di luar maupun di dalam ruangan karena sunscreen dapat melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB yang berbahaya untuk kulit.