Lihat ke Halaman Asli

Reva Prameswari

A homeschooler, 11th grade.

Review Buku Dua Kepiting Melawan Dunia - Saskia Tjokro

Diperbarui: 20 Desember 2023   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://dinavirgi.blogspot.com/

Dua Kepiting Melawan Dunia adalah sebuah novel romantis remaja karya Saskia Tjokro. Novel ini bercerita tentang Karen, seorang cewek pintar tapi tidak pede-an, yang jatuh cinta pada Andhru, cowok yang sudah gebetannya sejak lama. Namun, Karen harus menghadapi berbagai masalah karena sering mempermak seragamnya untuk menarik perhatian Andhru. Selain itu, Karen juga harus bersaing dengan Nadia, murid baru yang menarik perhatian semua orang dengan gayanya yang cuek dan supel. Karen dan Nadia pun menjadi saingan dalam hal mendapatkan hati Andhru. Apakah Karen bisa mendapatkan cinta Andhru? Apakah Nadia memiliki niat jahat? Bagaimana nasib hubungan Karen dan Nadia? Semua itu akan terjawab dalam novel Dua Kepiting Melawan Dunia.


Alasan saya memilih untuk membaca buku ini

Saya tertarik dengan buku ini karena judulnya yang unik, mencampurkan tema persahabatan dengan kepiting. Keingintahuan saya terpicu untuk mengetahui hubungan antara kedua konsep tersebut.

Review Pribadi

Buku ini mengisahkan perjalanan persahabatan antara Karen dan Nadia, dua sahabat dengan latar belakang yang cukup berbeda. Meskipun memiliki banyak perbedaan, dan persahabatan mereka sering dihadapkan pada berbagai konflik, keduanya berhasil mempertahankan hubungan persahabatan mereka. Awalnya, Karen kurang menyukai Nadia, namun sikap baik Karen mempengaruhi Nadia secara positif. Persahabatan mereka sering mengalami pasang surut karena adanya perbedaan pandangan, tetapi kedua tokoh berhasil menyelesaikan setiap konflik dengan pemikiran yang bijak serta selalu mencoba untuk memahami perasaan satu sama lain, dan bersedia untuk memperbaiki diri.

Perasaan yang diungkapkan oleh kedua tokoh ini cukup umum dan relatable, khususnya bagi para remaja. Meskipun kedua tokoh terlihat bijak dalam menyelesaikan masalah, keduanya tergolong labil.

Beberapa permasalahan milik Karen dan Nadia juga lumayan umum, jadi saya rasa bisa menjadi jawaban bagi para pembaca yang memiliki perasaan yang sama. Sosok Karen dan Nadia tidak digambarkan sebagai tokoh yang sempurna, melainkan sebagai individu yang saling melengkapi.

Saya juga terkesan dengan cara penulis menggambarkan kehidupan sebagai 'Kepiting' dan 'Cacing'. 'Kepiting' diartikan sebagai hidup yang pasif, menerima kenyataan tanpa usaha melawan nasib, mirip dengan kepiting yang berjalan miring tanpa usaha maju (meskipun itulah takdirnya). Sementara itu, 'Cacing' digambarkan sebagai kehidupan yang kuat dan dapat bertahan di mana saja. Meskipun awalnya saya sependapat dengan konsep kehidupan sebagai cacing, tetapi setelah menyelesaikan buku ini, saya diberikan pemahaman lebih mendalam bahwa hidup seperti kepiting dan cacing yang ternyata tidak sepenuhnya seperti yang digambarkan pada awal.

Meskipun buku ini adalah sebuah novel persahabatan remaja dengan konflik yang sederhana, tetapi terdapat banyak hal baik yang dapat dipetik dari sini. Buku ini memberikan banyak sudut pandang baru. Ringan namun sarat makna, cocok untuk mereka yang mencari semangat hidup tanpa membaca sesuatu yang terlalu berat. Gaya bahasanya enak dibaca, seperti membaca diary, sehingga mudah dipahami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline