Lihat ke Halaman Asli

Kalau Ahok Batal Jadi TSK, Memangnya Masalahnya Sudah Selesai?

Diperbarui: 18 Mei 2016   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya membayangkan kalau saya seorang Ahoker tentu dalam beberapa hari terakhir ini saya sudah stress berat. Haha. H2C alias Harap-harap Cemas dan Menghitung Hari. Setiap hari doanya pasti, Ya Tuhan tolong jangan sampai Ahok jadi TSK. Haha. Begitulah. Tetapi juga yang saya lihat pada banyak Ahoker di Kompasiana ini malah sejak 2 bulan yang lalu sudah terlihat stress. Kasihan ya. Hehehe.

Beda dengan Kompasiana, kalau di Facebook dan Twitter sekarang. Sudah tidak ada lagi yang posting-posting kehebatan Ahok. Sudah pada tidak berani lagi. Ada 2 hal yang membuat Cyber Army Ahok tidak berani memposting “kehebatan” Ahok. Yang pertama memang tidak ada hal yang bisa memastikan bahwa Ahok itu hebat. Hebat dari Hongkong kata pak Arke kalau tidak salah. Haha.

Yang kedua, dalam dua bulan terakhir setiap mereka posting tentang Ahok di Facebook pasti saja ada yang membantah postingannya. Yang posting satu orang, yang membantah lebih 10 orang, jadi ya keok terus haha. Kemarin saya lihat sempat ada yang posting foto-foto Got-got yang bersih.

Tidak bersih sebenarnya tapi lumayan lah. Got-got di Jakarta sudah puluhan tahun kebanyakan airnya berwarna hitam. Nah di foto-foto itu airnya berwarna Coklat agak muda. Ya lumayan kalau dibandingkan dulu. Tapi kasihan karena komentar-komentar yang masuk pada postingan itu lucu-lucu.

Ada yang bilang yeee itu kalinya disiram sitrun atau tawas dulu segerobak terus difoto. 15 menit lagi juga item lagi airnya. Haha. Lalu ada lagi yang komentar, itu kan yang difoto memang begitu karena beberapa meter agak dibelakang Gotnya memang dibendung dan ada jala-jala yang nyaring kotorannya. Hahaha. Dan yang satu lagi komentarnya, iya Ahok memang hebat. Siapa dulu di belakangnya. Agung Podomoro gitu loh. Dana Preman gitu loh yang dipake. Kalau ada duitnya ya tinggal suruh orang bersihin sebentar, tinggal difoto terus diupload. Hahaha. Ya begitulah. Rupanya nama Ahok benar-benar sudah jatuh belakangan ini.

**Intermezzo Dikit**

Nah kalau di Kompasiana, malah para Ahoker lebih parah lagi kelakuannya. Saya sering tertawa sendiri melihat tingkah mereka. Mereka memang sudah 2 bulan terakhir menyebut saya sebagai Angry Bird. Saya memang pengkritisi Ahok. Kebetulan saya orangnya agak pinter-pinter dikit jadi setiap bikin artikel sangat sulit dibantah. (mungkin Haha). Akhirnya gara-gara itu para Ahoker di Kompasiana menjadi benci banget sama saya. Haha.

Saya mencatat sedikitnya ada 7 orang dari mereka sampai menulis artikel tentang Angry Bird. Malah ada 2 orang yang kalau tidak salah sudah membuat 3-4 artikel yang membahas tentang Angry Bird. Kasihan yaa, begitu terobsesi dengan saya. Kkkkakakaka.

Kemarin juga ada artikel yang membully saya. Dia pakai Gambar-gambar meme untuk mengejek saya. Bukan saya sebenarnya yang diejek tetapi gambar Angry Bird. Hahahaha. Angry bird kan Avatar iseng yang saya pakai. Hahaha. Tentu saja saya melihatnya tidak tersinggung. Yang pertama itu gambar Angry Bird memang tidak berhubungan dengan karakter saya, dan yang kedua saya melihatnya sebagai angry bird sedang dibully oleh orang-orang tidak waras. Hahahaha.

Pelampiasan Dendam Terpendam dari mereka kelihatannya. Hahaha. Sudah 3 bulan ini artikel-artikel saya yang mengkritisi keras Ahok tetapi tidak ada satupun artikel yang mampu disanggah mereka. Akhirnya hanya itulah satu-satunya cara untuk menyerang saya. Hahahaha. Kasihan banget mereka.

Lucunya lagi Admin Kompasiana membiarkan begitu saja ketika ada seorang Kompasmania dibully oleh segerombolan Kompasmania lainnya. Haha. Tidak masalah buat saya kalau Admin begitu. Toh yang rugi nantinya juga Kompasiana sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline