Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Lebih Dibutuhkan Jakarta, Ahok vs Anies?

Diperbarui: 16 Februari 2017   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 telah selesai, masa menunggu hasil final perhitungan KPU. Tetapi hasil Quick Count menunjukan pasangan calon Ahok- Djarot dan pasangan Anies - Sandiaga akan melaju menuju putaran kedua Pilkada DKI 19 April 2017 mendatang.

Menuju ke 19 April dipastikan banyak analisa dan prediksi akan bertebaran melalui opini terhadap siapa pemimpin DKI Jakarta.

Tentu yang akan banyak di elaborasi adalah suara pasangan Agus-Sylvi akan kemana?

Tentu kita tidak bisa memakai logika matematika 17 persen akan otomatis menjadi tambahan mutlak keangka 40 persen dan pemenangnya adalah Anies.

Penentunya adalah rasa suka, kepada siapa pemilih Agus akan memilih akan lebih banyak kepada siapa yang mereka lebih suka, atau bahkan bisa jadi mereka tidak memilih karena mereka tidak suka terhadap keduanya.

Tapi yang ingin saya coba sampaikan bukan itu, melainkan Jakarta lebih membutuhkan siapa?

Karena semua alasan paslon maju adalah untuk Jakarta dan kebaikan Jakarta maka warga Jakarta dan kota Jakarta yang harus menjadi tujuan dan sasaran akhir dari apapun kepentingan politik yang memajukan para calon.

Karena itu pertanyaan nya adalah siapa yang lebih dibutuhkan Jakarta, Ahok ata Anies.

Saya berpendapat Jakarta lebih membutuhkan Ahok.

Jika kita kembali kepada pilihan suka atau tidak, dan itu adalah perasaan personal, maka pertanyaan lain yang tak bisa dikesampingkan adalah kepada siapa Presiden lebih suka?

Walau kepada siapa Presiden suka tidak dapat mengintervensi pemilihan tetap ada pengaruhnya buat kepentingan Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline