Kemiskinan di indonesia adalah masalah sosial yang belum terselesaikan hingga saat ini, sampai kini belum juga ditemukan Solusi atau penyelesaian untuk mengatasi masalah ini. Menurut Badan Pusat Statiska (BPS) pada maret 2023, Tingkat kemiskinan di indonesia berada di angka 9,36% dari total populasi yang ada di indonesia. Sedangkan pada tahun 2024 tingkat kemiskinan di indonesia sebesar 9,03% meskipun mengalami penurunan sebesar 0,33% dari tahun 2023.
Saat lahirnya sistem peradaban menjadi mula dari kemiskinan, namun banyak ahli meyakini bahwa kemiskinan bukanlah sifat bawaan dari komunitas masyarakat, dalam proses interaksi dalam Masyarakat itulah muncul gejala, seperti yang dikemukakan oleh Ralfh Dahrendorf, atau pendekatan kelas marx menyebutkan bahwa terdapat sekelompok orang yang memiliki akses lebih banyak sehingga kelompok inilah yang lebih banyak mengendalikan proses berjalannya ekonomi maupun politik.
menurut suparlan (2000) kemiskinan adalah keadaan serba kekurangan harta dan benda berharga yang diderita oelah seseorang atau sekelompok orang yang hidup dalam lingkungan serba miskin atau kekurangan modal, bail dalam bentuk uang ,pengetahuan, pendidikan politik, hukum maupun akses terhadapt fasilitas tertentu
Islam juga memiliki pandangan tersendiri mengenai kemiskinan dengan istilah faqir dan miskin. Menurut pandangan Yusuf Qardhawy, miskin berarti disaat seseorang tidak bisa bekerja sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri maupun untuk keluargannya, sedangkan fakir berarti disaat seseorang telah melakukan pekerjaan tetapi upah dari bekerja tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri.
Tingkat kemiskinan dibagi menjadi dua kategori, menurut Ken Brown antara lain:
1. Kemiskinan absolut diartikan sebgai gejala kemiskinan yang dimana individu/Masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknnya sendiri seperti kebutuhan sandang, pangan, dan papan, berikut beberapa ciri-ciri yang menunjukan seseorang miskin antara lain:
- Tidak memiliki tempat tinggal
- Pendapatan rendah, atau bahkan tidak memiliki penghasilan
- Tidak memiki pekerjaan tetep
- Tidak terpenuhinya standar gizi minimal
- Berpendidikan rendah
Tanggapan Masyarakat tentang kemiskinan absolut ini ada kecenderungan yang membuat pola sikap Masyarakat menyerah kepada takdir, sehingga melahirkan Gerakan keltural seperti fatalism, sufisme (untuk meninggalkan kebudayaan materi) ,menuju kebudayaan immateri
2. Kemiskinan relative adalah sesuatu yang gejala kemiskinan yang dimana individu atau Masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan sekunder maupun tersiernya, contohnya pendapatan Masyarakat jogja dan Masyarakat Jakarta yang berbeda.
Perspektif dari kemiskinan relative adalah tergantung dalam konteks sosial, dan lingkungan seseorang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI