Lihat ke Halaman Asli

REVALINE ALVIADI

Mahasiswa aktif semester di program studi pendidika masyarakat

Sampah Diapers Disulap Menjadi Mahakarya yang Bernilai Tinggi

Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@sppenmas23

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UPI menggelar workshop bertajuk "From Waste to Canvas: Painting the Green Future with Diaper Art" pada tanggal 5 Agustus 2024 di Kp. Babakan Asta RT 02/11, Desa Rancaekek Wetan. Acara ini merupakan kolaborasi antara Mahasiswa Pendidikan Masyarakat UPI dan Rumah Kreatif Mang Pundie, yang bertujuan untuk mengatasi masalah limbah diaper sekaligus mempromosikan seni daur ulang.

Pengelolaan sumber daya alam harus seimbang dengan menjaga lingkungan hidup, sehingga kita memerlukan kebijakan pengelolaan lingkungan yang menyeluruh. Namun, di lapangan, masalah lingkungan semakin mendesak perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Salah satu masalah utama adalah limbah diaper yang sulit dikelola dengan baik. 

Seiring dengan meningkatnya angka kelahiran, kebutuhan akan diaper bayi juga meningkat, yang berujung pada peningkatan jumlah limbah diaper bayi yang membutuhkan waktu sekitar 250-500 tahun untuk terurai sepenuhnya. Oleh karena itu, edukasi mengenai dampak negatif limbah diaper bayi terhadap lingkungan sangat diperlukan.

Untuk mengatasi masalah ini, workshop ini ada untuk mengembangkan daur ulang dan pengelolaan sampah yang efektif. Dengan mengubah limbah diaper menjadi karya seni yang memiliki nilai estetik dan kegunaan, kegiatan ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan menciptakan karya seni. Melalui media melukis dari limbah, kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan.

mahakarya mang pundie

Workshop ini berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB, diharapkan mampu memberikan manfaat luas bagi berbagai pihak dan mengurangi jumlah sampah secara signifikan. Pundie, pemilik Rumah Kreatif Mang Pundie menyatakan "Dengan menggunakan limbah sebagai media melukis, kita bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan."

Mahasiswa Penmas Bersama Anak anak 

Tidak hanya mahasiswa, workshop ini juga melibatkan anak-anak sekitar untuk menunjukkan bahwa limbah diaper bekas dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai. Pundie menambahkan, "diaper bekas mungkin dianggap sebagai sampah yang paling menjijikkan, namun di balik itu ada potensi seni yang luar biasa." Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk menjadi lebih kreatif dan peduli terhadap lingkungan.

Rumah Kreatif Mang Pundie dikenal karena inovasinya dalam mengubah limbah diaper menjadi berbagai barang berguna seperti celengan, pot, dan karya lukis lainnya. Produk-produk ini banyak ditemukan di sekitar Jalan Walini Rancaekek. Proses pengolahan limbah diaper menjadi karya seni dimulai dari memilah sampah diapers yang akan di daur ulang, membersihkannya dengan sarung tangan dan alat kebersihan lainnya, kemudian mencampurkannya dengan semen cair sebelum diukir dan dibentuk sesuai kreativitas yang diinginkan.

Mahasiswa Penmas bersam Mang Pundie

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline