Lihat ke Halaman Asli

Revalina Azahra Prinawan

Mahasiswa Manajemen Informatika, Politeknik Astra

Peran Bahasa dalam Kesuksesan Akademik dan Profesional Mahasiwa Manajemen Informatika

Diperbarui: 4 Juli 2024   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penguasaan bahasa dalam konteks akademik menjadi fokus utama dalam pendidikan tinggi, terutama pada program studi seperti Manajemen Informatika. Sayangnya, banyak mahasiswa Manajemen Informatika kurang memahami pentingnya penguasaan bahasa dalam komunikasi akademik. Padahal, kemahiran menulis dan berkomunikasi merupakan landasan utama kesuksesan di lingkungan akademik dan profesional.

Mahasiswa cenderung lebih fokus pada penguasaan keterampilan teknis seperti coding dan pengembangan perangkat lunak, sementara aspek bahasa sering diabaikan. Ini menyebabkan kesenjangan dalam kemampuan komunikasi, terutama dalam menyampaikan ide dan konsep melalui tulisan. Kemampuan komunikasi tertulis, khususnya dalam menyusun proposal, sering terlupakan di tengah fokus pada aspek teknis pembelajaran. Mahasiswa sering tidak menyadari bahwa kemampuan menyusun dokumen proposal yang jelas dan persuasif merupakan kunci untuk menarik minat dan kepercayaan pengguna atau klien potensial. Akibatnya, proposal yang dihasilkan sering kurang memadai, yang dapat menghambat kesuksesan proyek atau inisiatif yang mereka ajukan.

Kemampuan menghasilkan dokumen legal yang baik, termasuk proposal, memiliki relevansi besar ketika mahasiswa memasuki dunia industri atau perusahaan setelah lulus. Tulisan dalam proposal harus disusun secara detail, sistematis, dan menyeluruh karena akan menjadi pedoman kerja dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Dokumen-dokumen ini menjadi landasan penting dalam proses bisnis, pengadaan proyek, dan kerja sama lintas departemen. Ketidakmampuan menyusun dokumen ini secara efektif dapat menghambat kemajuan karier dan pertumbuhan profesional mahasiswa serta merugikan perusahaan atau organisasi tempat mereka bekerja.

Kemahiran menyusun dokumen legal menjadi keterampilan yang sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk sukses di dunia kerja. Dalam konteks ini, penelitian mengenai pentingnya penguasaan bahasa Indonesia dalam komunikasi akademik, khususnya dalam pembuatan proposal, dianggap penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mahasiswa akan nilai strategis kemampuan komunikasi dalam konteks pendidikan dan karier profesional.

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memahami pentingnya penguasaan bahasa dalam komunikasi akademik, terutama dalam pembuatan proposal di antara mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika di Politeknik Astra. Peneliti melakukan tinjauan menyeluruh terhadap literatur relevan tentang pentingnya bahasa dalam komunikasi akademik, memberikan landasan teoretis yang kuat dan konteks mendalam. Survei awal dengan pendekatan kuantitatif mengumpulkan data tentang kesadaran dan persepsi mahasiswa terhadap pentingnya kemampuan bahasa Indonesia dalam konteks akademik dan profesional, melalui pertanyaan terstruktur. Analisis dokumen dilakukan terhadap proposal yang dibuat oleh mahasiswa untuk mengevaluasi kualitas bahasa, struktur, dan kejelasan konten, serta mengidentifikasi potensi masalah terkait penguasaan bahasa. Studi kasus mendalam terhadap sejumlah mahasiswa terpilih dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan bahasa dan komunikasi mahasiswa serta dampaknya terhadap kinerja akademik dan profesional mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Manajemen Informatika belum menyadari pentingnya penguasaan bahasa dalam komunikasi akademik. Survei awal mengindikasikan rendahnya kesadaran mahasiswa terhadap nilai strategis kemampuan bahasa. Analisis dokumen proposal menunjukkan bahwa banyak proposal yang disusun kurang memadai dalam hal kejelasan, struktur, dan daya tarik. Studi kasus mengungkapkan bahwa kurangnya pelatihan dan kesadaran mengenai pentingnya komunikasi tertulis berdampak negatif pada kinerja akademik dan profesional mahasiswa.

Pembahasan menunjukkan bahwa integrasi pelatihan komunikasi tertulis dalam kurikulum Manajemen Informatika sangat diperlukan. Kemampuan menyusun dokumen legal yang baik tidak hanya membantu mahasiswa dalam studi mereka tetapi juga memberikan keuntungan kompetitif saat memasuki dunia kerja. Pendidikan yang lebih seimbang antara keterampilan teknis dan kemampuan komunikasi akan menghasilkan lulusan yang lebih siap dan kompeten dalam menghadapi tantangan profesional. Dengan penelitian ini, diharapkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya penguasaan bahasa dalam komunikasi akademik dan profesional meningkat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas komunikasi akademik mahasiswa Manajemen Informatika di Politeknik Astra. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline