Lihat ke Halaman Asli

Revalina FatmaAzhara

Saya mahasiswa aktif HI UMY

Peran G20 terhadap Dunia

Diperbarui: 8 Juli 2023   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum memasuki topik utama pada pembahasan ini, mari kita simak sekilas profil G20. Jadi G20 adalah forum kerjasama yang melibatkan 19 negara dan Uni Eropa. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Forum ini didirikan pada tahun 1999 dengan tujuan untuk merangkul negara maju dan berkembang supaya dapat mengatasi krisis ekonomi, mewujudkan perubahan global yang kuat juga seimbang.

Dalam G20 ada beberapa jenis pertemuan yang berbeda, misalnya :

  • Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) / Summit

Acara puncak dari berbagai rangkaian acara G20 lainnya selama satu tahun periode presidensi. Rapat ini hanya di hadiri oleh Kepala Negara atau Pemerintahan.

  • Pertemuan Antar Mentri dan Deputi
  • Kelompok Kerja 

Masing masing negara yang mengikuti G20 harus memberikan perwakilan untuk ikut membahas isu isu spesifik yang berkaitan dengan agenda G20.

Adapun peran peran yang G20 upayakan contohnya seperti :

  • Penanganan Krisis Keuangan Global 2008

Sebagai pencapaian G20 yang paling signifikan adalah bantuannya dalam menyelesaikan krisis keuangan global tahun 2008. G20 membantu mengubah wajah tata kelola keuangan global dengan meluncurkan langkah-langkah stimulus keuangan dan kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi secara signifikan. G20 juga mendesak IMF dan bank-bank pembangunan lainnya untuk meningkatkan kemampuan pinjaman mereka. G20 telah berjasa dalam mengembalikan dunia ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa perubahan finansial yang signifikan.

  • Kebijakan Pajak

G20 telah mendorong OECD untuk mempromosikan pertukaran data terkait pajak. G20 mengeluarkan laporan pendahulu dari laporan Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) OECD pada tahun 2012, yang kemudian diselesaikan pada tahun 2015. Saat ini, 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk menangani penghindaran pajak dengan menggunakan BEPS.

  • Kontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Beberapa upaya untuk menangguhkan pembayaran utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah, suntikan dana penanganan Covid-19 sebesar lebih dari $5 triliun USD (Deklarasi Riyadh), keringanan/ penghapusan bea masuk dan pajak, serta keringanan bea atas vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat kesehatan, dan obat-obatan.

  • Isu Isu lainnya

G20 turut mengambil peran dalam isu-isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada tahun 2016, G20 mengadopsi prinsip-prinsip kolektif tentang investasi internasional. G20 juga memberikan dukungan terhadap gerakan politik yang menghasilkan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim pada tahun 2015, dan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan kalau forum ini sangat dibutuhkan oleh negara negara dengan tujuan untuk menyelamatkan dunia yang sedang mengalami krisis yang luar biasa. Jadi dengan dibentuknya forum ini diharapkan negara negara yang mengalami krisis dapat mengatasinya dengan cara yang sesederhana mungkin dan efektif dapat mengembalikan kondisi ekonomi yang stabil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline