Bandung, Mei 2024
Krisis Wawawasan Terhadap Visi Misi Pembangunan Calon Legislatif 2024
Pada pemilihan umum yang dilaksanakan pada tahun 2024 banyak masyarakat mulai dari kalangan muda hingga tua yang kurang paham terhadap visi misi dari calon legislatif, dikarenakan masih awam terhadap pemilu. Sehingga, banyak masyarakat yang memilih calon legislatif secara asal, fomo (ikut-ikutan), mudah percaya pada hoax, dan acuh tak acuh. Dampak ini muncul karena minimnya pengetahuan tenang visi misi calon legislatif, tidak meratanya kampanye di suatu daerah, dan terlalu banyak calon legislatif yang mencalonkan.
Pada pemilu di Jawa Barat, salah satu calon legislatif dan seorang comedian bisa terpilih dengan suara yang mendominasi, sedangkan ia tidak melakukan strategi khusus dalam melakukan kampanye untuk memenangkan pemilihan umum pada tahun 2024. Dari hal tersebut dapat kita lihat bahwa visi misi belum menjadi salah satu keputusan penting di mata masyarakat.
Kelompok Braind melakukan sebuah survei berupa wawancara terkait "visi misi pada calon legislatif"yang ditujukan terhadap mahasiswa, warga desa, pedagang, dan pegawai di sekitar Telkom University, serta melakukan survei secara online yaitu dengan cara mengisi sebuah kuisioner pada sebuah google form. Pada survei lapangan Kelompok Braind, hari senin tanggal 26 maret 2024 tepatnya di sekitaran Kampus Telkom University Bandung telah mendapatkan hasil, yaitu 4 dari 5 narasumber berpendapat bahwa visi misi dari calon legislatif itu sangat penting dan menaruh harapan agar calon legislatif yang dipilih akan amanah dengan menjalankan visi misinya secara baik.
- Dari hasil survei wawancara narasumber pertama yang berusia 50 thn beranggapan bahwa, visi misi calon legislatif tidak penting dan berpendapat kalau calon legislatif itu sama saja.
- Dari hasil survei wawancara narasumber kedua hingga kelima beranggapan bahwa, visi misi calon legislatif itu sangat penting dan menaruh harapan agar calon legislatif yang dipilih akan amanah dan menjalankan visi misinya secara baik.
- 5 dari 5 narasumber yang kami wawancarai, semua netral terhadap pemahaman dari visi misi calon legislatif yang mereka pilih.
Pada survey secara online yaitu dengan cara mengisi sebuah kuisioner pada sebuah google form di dapatkan data :
- Dari 58,9% responden mengetahui dan sejalan dengan Visi Misi dalam memilih Calon legislatif
- Dari 35,7% responden ikut-ikut aja dalam memilih calon legislatif
- Dari 5,4% responden asal pilih dalam memilih calon legislatif
- 24 dari 56 responden beranggapan bahwa visi misi calon legislatif itu sangat penting
- 6 dari 56 responden paham akan terhadap Visi Misi calon legislatif
Disimpulkan pada observasi ke dua, bahwa setiap narasumber memiliki pendapat yang berbeda-beda. Dapat dilihat dari segi faktor pendidikan juga mempengaruhi, contohnya rata-rata mahasiswa berpendapat bahwa visi-misi pada calon legislatif itu sangat penting, sedangkan bagi warga biasa yang awam rata-rata berpendapat bahwa visi-misi calon legislatif itu tidak penting dan mengganggap hal tersebut sepele.
Ketidakpahaman terhadap visi misi dari calon legislatif ini dapat berdampak salah satunya pada keberlanjutan pembangunan infrastruktur di suatu daerah, karena calon legislatif berperan penting dalam memajukan pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Maka dari itu, kelompok braind memberikan sebuah inovasi, yaitu membuat sebuah poster dan melakukan penyuluhan secara langsung ke masyarakat juga ke media sosial tentang edukasi pentingnya visi misi calon legislatif yang membangun pada pemilu.
#GaTauVisiMisi?RugiDong