Lihat ke Halaman Asli

Reva

Universitas Sebelas Maret

Objek Analisis Wacana: Kajian Wacana Tulis dan Wacana Lisan di Sekolah Dasar Negeri Gandekan

Diperbarui: 18 Juni 2024   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wacana adalah satuan bahasa yang dapat berupa teks tertulis atau lisan.  Dalam wacana, analisis dapat dilakukan untuk menemukan makna yang tersembunyi. Analisis wacana adalah pendekatan dalam linguistik yang bertujuan mengungkap makna dalam teks atau tuturan. Objek yang dikaji dalam analisis wacana bervariasi tergantung fokus dan tujuan analisis tersebut. Umumnya, wacana mengacu pada penggunaan bahasa dalam konteks komunikasi tertentu. Selain wacana tertulis, analisis wacana juga mengkaji wacana lisan. Wacana lisan dapat diperoleh dari tuturan manusia, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Wacana lisan langsung dapat diperoleh dari pidato atau percakapan. Ini mencakup cara berbicara, penggunaan gaya bahasa, dan pemilihan kata atau frasa.Analisis wacana melibatkan pemahaman mendalam tentang struktur bahasa, makna, dan konteks sosial. Analisis wacana yang efektif sering kali menekankan pada kombinasi beberapa aspek untuk memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang teks atau tuturan tertentu. Selain itu, analisis wacana juga mengkaji fenomena linguistik yang lebih luas.

Di lingkungan SDN Gandekan, analisis wacana dapat diterapkan untuk memahami berbagai bentuk komunikasi yang terjadi di dalam dan luar kelas. Wacana tertulis bisa ditemukan dalam buku pelajaran, lembar kerja siswa, dan catatan guru. Menganalisis wacana ini dapat membantu guru memahami cara siswa menafsirkan teks dan konsep yang diajarkan, serta bagaimana mereka mengekspresikan pemahaman mereka melalui tulisan. Wacana lisan di SDN Gandekan mencakup interaksi antara guru dan siswa, serta percakapan antar siswa. Analisis wacana ini bisa mengungkap bagaimana siswa berkomunikasi satu sama lain, bagaimana mereka memproses informasi yang disampaikan oleh guru, dan bagaimana mereka menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah dan berkolaborasi.

Sebagai contoh, dalam analisis wacana tertulis, guru bisa melihat bagaimana siswa menggunakan bahasa dalam karangan atau esai untuk mengekspresikan ide-ide mereka. Ini bisa membantu mengidentifikasi pola-pola tertentu dalam penggunaan kata atau frasa, serta gaya bahasa yang digunakan siswa. Dalam analisis wacana lisan, pengamatan terhadap cara siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas, presentasi, atau bahkan obrolan santai di sela-sela pelajaran bisa memberikan wawasan tentang kemampuan komunikasi verbal mereka. Guru dapat menggunakan temuan ini untuk merancang strategi pengajaran yang lebih efektif, mendukung perkembangan kemampuan berbahasa siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan komunikatif. Dengan demikian, analisis wacana di lingkungan SDN Gandekan tidak hanya membantu dalam memahami penggunaan bahasa oleh siswa, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemahaman yang lebih baik tentang dinamika komunikasi di kelas.

Ditulis bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline