Lihat ke Halaman Asli

Sakitmu adalah Deritaku, Bahagiamu adalah Bahagiaku Juga

Diperbarui: 20 Agustus 2024   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan gelap menjadi saksi betapa besar rasa cintaku padamu

Bintang malam yang menemaniku di malam yang gelap dan hening

Aku yang mengharapkan senja segera datang 

Tatkala sinar pun menyinari hatiku yang terasa gelap

Semua hanyalah caraku mencoba untuk tetap bertahan dengan gemuruh pikiran yang tak dapat ku hentikan

Disini ku menatap langit-langit, namun yang terbesit adalah wajahmu dengan seutas senyum menghiasi bibirmu

Tahukah kamu betapa besar rasa rinduku padamu yang ku titipkan lewat semesta

Aku tak mampu membendung rasa yang selama ini selalu menghiasi hatiku

Aku yang akan selalu mencintaimu dengan segenap jiwaku

Aku yang tak mampu melihatmu tersakiti walaupun hanya seujung kuku sekalipun

Setiap sakit yang kau rasa menjadi derita bagiku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline