Lihat ke Halaman Asli

'Produk Gagal' Rumah Tangga

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Temanku mempunyai istilah baru dalam rumah tangganya, 'produk gagal' istilah untuk mengatakan bahwa kelahiran anaknya yang ke tiga adalah sebuah 'kesalahan' alat kontrasepsi yang dipasang isterinya. Menurut logika orang awam, bahwa seorang isteri yang pasang alat kontrasepsi maka kemungkinan kehamilan tidak akan terjadi. Apakah begitu?

Menurut fungsinya memang alat kontrasepsi adalah bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan tentunya alat kontrasepsi juga mempunyai 'masa berlaku' dan apabila sudah masuk masa tenggang maka harus diperpanjang. Maksudnya agar terjamin kualitasnya.

Sebenarnya yang perlu disiasati oleh pasangan suami isteri tersebut adalah dengan merencanakan secara tepat kegiatan privat suami isteri tersebut, juga diperlukan kerjasama antara keduanya. Walaupun isteri sudah pasang alat kontrasepsi, ada baiknya suami juga memakai alat kontrasepsi seandainya keduanya sudah tidak menginginkan kelahiran anak lagi.

Yang jadi masalah, apakah juga suami bersedia untuk memakai alat kontrasepsi seandainya  hendak berhubungan badan dengan isterinya. Seandainya keduanya memakai, kemungkinan terjadi 'produk gagal' kecil  prosentasenya. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan terjadi kegagalan, namanya juga usaha.

Tetapi semua itu lepas dari kuasa Tuhan, artinya kita berdiskusi secara logikanya. Semua sudah mengerti, kalau tidak ada yang dapat menandingi kuasa NYA. Kalau Tuhan sudah berkehendak maka tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang dapat menolak kehendak tersebut. Tetapi sebagai manusia kita mempunyai kewajiban untuk berusaha.

Bentuk usahanya yang harus diketahui pasangan untuk menghindari 'produk gagal' adalah :


  • Masing-masing pasangan harus mengetahui tingkat kesuburanya, tujuanya adalah untuk mengurangi  terjadinya kehamilan walaupun sudah memasang alat kontrasepsi.
  • Merencanakan secara teliti kapan akan melakukan hubungan suami isteri, (sebaiknya konsultasikan dengan Dokter ahli di bidangnya.)
  • Berdoa kepada sang pencipta agar diberi keselamatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline