Lihat ke Halaman Asli

Rp. 20 Juta untuk Bangket Parit di Demen

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebutuhan utama petani adalah ketersediaan dan kecukupan air untuk keperluan pengoncoran sawahnya. Hal lain yang menunjang adalah sarana pendukung pengairan tersebut, misalnya parit. Apakah parit yang tersedia menjamin kelancaran untuk pasokan air atau tidak, hal ini juga mempengaruhi proses tersebut. Parit yang tidak baik, misalnya parit masih berstatus konvensional atau masih dari tanah, dan belum di bangket tentu sedikit banyak mempengaruhi kelancaran pengiriman air dari dam atau bendungan penyuplai air untuk kebutuhan para petani. Parit yang tersedia di wilayah Demen yang menjadi tumpuan petani untuk jalur mengairi sawah ini kondisinya sangat tidak mendukung, masih alami, artinya belum mendapat sentuhan pembangunan yaitu bangket. Padahal sebagai jalur utama untuk menambah pasokan air tentunya harus dipertimbangkan untuk di bangun. Karena banyak masalah dari parit yang masih dari tanah, air akan terbuang kemana-mana karena tanggul rusak, dan kerusakan tersebut diakibatkan oleh kepiting. Beruntunglah warga Demen ini, berkat bantuan yang diusahakan oleh sdr. Bambang Rinaldi, 28, seorang tokoh pemuda dan dituakan menjadi Rt. 07 Jati ini mempunyai  pergaulan yang luas. Salah satunya adalah kenalan seorang pengusaha dan pejabat. Melalui berbagai lobby yang dilakukan oleh Sdr Bambang R maka petani diwilayah demen ini mendapat stimulan dana Rp. 20 Juta untuk membangun parit dengan bangket kiri kanan. Dari dana tersebut direncanakan dapat dibangket sejauh seratus meter. Diharapkan petani dapat swadaya sehingga kekurangan pembangunan dapat menyelesaikan bangket kiri dan kanan sejauh 200 meter. Ketika dikonfirmasi, Sdr Bambang" Dana stimulan sebesar itu berasal  dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantul."  dan dibenarkan oleh Kepala Dukuh Jati Bapak Slamet yang kebetulan sedang mengontrol pembangunan bangket tersebut. Berapapun besarnya bantuan dari Dinas pertanian tersebut terakomodasi dalam program JITUD dan JIDES yang diberikan kepada petani ini sangat membantu sekali, sehingga diharapkan kedepan dapat memberikan kelancaran pasokan air untuk keperluan pengoncoran sawah. Dalam kesempatan terpisah ketika ditanyakan kemungkinan terjadi penyelewengan dana, sdr Bambang R menepis dan menjamin tak terjadi penyelewengan dana tersebut. " Saya menjamin dana ini utuh diterima oleh petani, dan kami bersama tim yang terdiri Kepala Dusun Jati Bapak Slamet, 46, Tokoh masyarakat dan yang lain ikut mengawasi. Kami tidak ingin dana ini tidaksampai kepada yang berhak dan salah sasaran, juga tidak dijadikan 'bancakan' oleh oknum yang tidak bertanggung jawab." jelasnya. Kejujuran dan transparasi sangat diutamakan disini, sehingga para petani juga sangat kooperatif dalam usahanya mewujudkan terselesaikanya pembangunan bangket ini. Kepedulian antara beberapa pihak sangat diharapkan untuk mendukung kekuatan suatu wilayah, baik kekuatan ekonomi, kekuatan keuangan dan kekuatan-kekuatan yang lain untuk kemajuan wilayah tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline