Oleh : Retno Sundari*
Opini -- Indonesia merupakan salah satu Negara Agraris di Dunia, dimana sebagian besar penduduknya bergantung pada bercocok tanam. Dengan adanya Pandemik Global, kondisi Indonesia saat ini bisa dikatakan sedang tidak pulih atau "sakit". Penyebaran Virus Covid 19 ini cenderung sulit dikendalikan, akibatnya sampai hari ini Rabu (22/04/2020) tercatat 7418 kasus positif, 913 sembuh, dan 635 meninggal. Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap sektor yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Sektor Pertanian.
Pertanian merupakan salah satu sektor utama dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
Pada dasarnya profesi petani di era sekarang hanya dipandang sebelah mata, dikenal dengan sebutan profesi yg kotor, miskin, dan udik. Ditengah kondisi saat ini, sektor pertanian harus tetap berjalan guna untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat khususnya di Indonesia. Upaya pencegahan penyebaran wabah Covid 19 terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah termasuk Kementrian Pertanian.
Pertanian di wabah Covid 19 yang semakin terus menyebar harus terus meningkat, baik proses produksi maupun proses jual-beli nya. Mengapa? karena pertanian adalah kebutuhan yang paling mendasar umat manusia. Pertanian menjadi sangat penting dikala wabah seperti ini. Pertanian menjadi penting karena saling berkesinambungan dengan ketahanan pangan suatu negara.
Jika produksi pertanian bagus dan lancar walaupun situasi Covid 19 yang terus mewabah, maka akan terasa hasilnya walaupun tidak sebesar sebelum adanya wabah ini.
Dengan keselamatan dan protokol kesehatan yang dijalankan dengan baik, maka akan terjaga kondisi pertanian yang baik walaupun situasi sekarang yang belum membaik. Memungkinan adanya kesulitan untuk memasok pangan ke daerah-daerah dikarenakan beberapa daerah ada yg menerapkan lockdown walaupun tidak semua, jadi agak terbatas dalam mobilitas pengiriman bahan logistiknya itu.
Dampaknya itu, karena adanya wabah ini maka sektor pertanian menjadi salah satu garda terdepan dalam memenuhi persediaan pangan di Indonesia, dimana meskipun ada wabah ini para petani kita masih tetap bekerja di sawah, kebun ataupun peternakan demi memenuhi kebutuhan pangan.
Setelah adanya kebijakan PSBB yang diterapkan oleh pemerintah akan sedikit menghambat pendistribusian hasil pertanian dari kota satu ke kota lainnya. Dan dengan diterapkannya PSBB yang menghimbau masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah, maka permintaan atau penjualan hasil pertanian di pasaran menjadi menurun, dimana hal ini dapat menyebabkan produk pertanian menjadi rusak karena rendahnya permintaan.
Selain itu, juga memiliki nilai ekonomi yang beepengaruh terhadap ancaman krisis global, karena sektor pertanian berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Pekerjaannya memakan waktu sekitar +/- 3 bulan. Dengan kondisi saat ini, bisa dijadikan sebagai moment penting, untuk meningkatkan produksi pertanian seperti buah-buahan dan sayur-sayuran serta komoditas perkebunan untuk meredam impor.
Lalu seperti apa contohnya ? Saya beri contoh, kebetulan keluarga besar saya yang dikampung juga juga berprofesi petani, mereka mengatakan harga padi diperkirakan murah, tapi belum tahu juga karena belum panen. Jadi menurut saya, jika harga padi diperkirakan murah akan berdampak pada petani juga, mereka membeli bibit dan pupuk anorganiknya mahal, belum lagi jika diserang hama dan hasil panennya tidak seberapa.