Lihat ke Halaman Asli

Kecemasan: Antara Normal dan Gangguan Psikologis

Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kecemasan: Antara Normal dan Gangguan Psikologis

Kecemasan merupakan reaksi alami terhadap situasi yang dianggap mengancam. Dalam kehidupan sehari-hari, perasaan cemas bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti kekhawatiran tentang ujian, presentasi di tempat kerja, atau masalah pribadi. Namun, ketika kecemasan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang, hal ini bisa dianggap sebagai gangguan psikologis.

1. Kecemasan Sebagai Reaksi Normal

Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme perlindungan yang membantu seseorang menghadapi situasi berbahaya. Dalam hal ini, kecemasan dapat mendorong individu untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan. Sebagai contoh, seseorang yang merasa cemas menjelang ujian biasanya akan belajar lebih keras untuk meraih hasil yang baik. Kecemasan jenis ini, yang dikenal sebagai kecemasan adaptif, adalah bagian normal dari kehidupan manusia.

2. Ketika Kecemasan Menjadi Gangguan

Namun, jika kecemasan menjadi berlebihan dan tidak sebanding dengan situasi yang dihadapi, hal ini dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan mencakup berbagai kondisi, seperti:

- Gangguan Kecemasan Umum (GAD):  Ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal, seperti kesehatan, pekerjaan, dan hubungan.

- Gangguan Panik:  Ditandai dengan serangan panik yang tiba-tiba dan intens, disertai gejala fisik seperti detak jantung yang cepat dan kesulitan bernapas.

- Kecemasan Sosial: Ketakutan yang berlebihan terhadap situasi sosial yang dapat mengakibatkan penilaian negatif.

- Fobia Spesifik : Ketakutan yang kuat terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau hewan.

Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, memengaruhi hubungan sosial, serta menurunkan kualitas hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline