Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Membawa Rezeki, Upaya UMKM Tetap Bertahan Selama Pandemi COVID-19

Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

SURAKARTA, 11 Agustus 2020 - Universitas slamet riyadi (UNISRI) menyelenggarakan KKN yang bertemakan KKN "BALI NDESO" cegah covid-19. Salah satu anggota grup KKN berkesempatan mewawancarai dan ikut melihat proses produksi di salah satu UMKM yang berada di RT02/RW03 Kelurahan joglo. Pemilik UMKM membagikan ceritanya dan upaya agar dapat bertahan selama Pandemi COVID-19 yang berdampak berkurangnya omset dan penurunan ekonomi.

Pandemi Covid-19 sangat memengaruhi segala lini bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM. Berbagai upaya dan strategi dilakukan oleh UMKM untuk mengatasi turunnya omset penjualan. UMKM tersebut bernama SEDHAH CORNER yang memperoduksi Rajutan Handmade, sablon kaos dan kerajinan tangan lainnya yang berada di RT02/RW03 Kelurahan joglo, senin (11/8/2020). Yang biasanya memproduksi aksesori dan kerajinan tangan  Sejak pandemi, beralih memproduksi APD atau Alat Pelindung Diri dengan jenis pelindung wajah (face shield).

Peluang tersebut dimanfaatkan karna sekarang  Memasuki era adaptasi kebiasaan baru (AKB) di tengah pandemi Corona APD dalam bentuk face shield menjadi salah satu barang yang paling dicari selain masker. APD dalam bentuk Faceshield dianggap mampu melindungi dan mencegah diri dari penyebaran dan pemaparan virus korona saat ini yang sudah merenggut banyak jiwa

"Pembuatan face shield ini awalnya dimulai karna dampak yang dirasakan dari COVID-19, dimana banyak sekali pesanan yang dibatalkan, sehingga saya harus harus mencari peluang untuk tetap dapat produksi dan memenuhi kebutuhan ekonomi. Dan saya mencoba memanfaatkan peluang pembuatan face shield ini. Sebelumnya saya juga membuat masker tetapi karna masker sudah banyak yang memproduksi sehingga saya fokus pada produksi face shield ini. sebenarnya Produksi face shield ini bukan mata pencaharian utama, tetapi hanya sampingan untuk menambah pemasukan yang berkurang akibat banyaknya pesanan yang dibatalkan." ujar pemilik umkm, selasa (11/8/ 2020)

Untuk produksi face shield ini terbuat dari bahan plastic mika dan busa, pemilik usaha pun juga menyediakan face shield untuk ukuran orang dewasa dan face shield untuk ukuran anak-anak. Selain itu pelanggan juga bisa melakukan pemesanan sesuai keinginan seperti diberi stiker nama ataupun logo tertentu. Hal ini bertujuan agar menarik peminat dan dapat bersaing dengan faceshield yang ada dipasaran.

"Karna usaha ini dilakukan dirumah dan dikerjakan 2 orang, dalam sehari bisa memproduksi 150-200 pcs perhari. Untuk masalah harga juga terjangkau, harga satuannya mulai dari Rp 15.000 hingga  Rp 20.000," ucapnya.

"Harapan kedepannya pemilik Usaha berharap dapat menggelar workshop atau pelatihan pembuatan face shield maupun kerajinan lainnya. " saya berharap malah bisa berbagi ilmu lewat workshop atau pelatihan tentang pembuatan face shield ini, agar dapat meningkatkan pengetahuan dan ekonomi warga. Sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar," ucapnya.

Penulis : Retno Aprilianti Rosa, Oktiana Handini S.Pd.M.Pd.

#KKNKelompok37 #KKNUnisri #KKNBaliNdeso #KKN2020 @unisrisolo @lppm.unisri @Retroseee

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline