Lihat ke Halaman Asli

Untukmu, Mahasiswa Baru dari Daerah

Diperbarui: 19 Juli 2017   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Mahasiswa Baru,

Ini pesan saat nanti kalian akan daftar ulang ataupun mengurusi tetek bengek pendaftaran lainnya, terutama bagi yang datang dari daerah.

Jangan kaget ketika nanti kalian lihat banyak ragam orang yang mulai berbeda bahasa dan cara berpakaiannya dengan kalian. Berbeda pula stylenya dibanding kalian.

Jangan merasa kampungan atau merasa gak pede hanya karena kalian pake baju seadanya. Cuma pake kemeja lusuh punya bapak atau celana bahan bekas sekolahan. Sementara anak-anak kota yang kalian liat pake pakaian yang kekinian dan bermerk.

Jangan jadi tiba-tiba bete sama orang tua yang nganterin kalian hanya karena kalian liat anak-anak lain yang emak bapaknya mentereng. Pakaiannya berkelas, nggak kayak orang tua kalian yang cuma pake batik sama celana atau rok polosan plus sandal coklat atau hitam yang udah pada pudar.

Jangan bete juga kalo kalian cuma dianter naik ojek atau malah cuma jalan kaki sama emak sementara anak-anak yang kalian liat dianter mobil atau bahkan bawa mobil sendiri.

Jangan malu ngobrol hanya karena logat daerah kalian kental sementara anak-anak lain udah pake "lo" "gue" dan berbagai istilah anak gaul ibukota dan bahasa Indonesia mereka kota banget, yang kalo dibalikin ke kalian bisanya bahasa Indonesia yang formal kaku.

Jangan malu kalo huruf "e" kalian terasa banget Batak atau Minangnya. Jangan malu kalo medok Jawa kalian kental sekali. Jangan tiba-tiba diam bahkan sama orang tua sendiri ga ngobrol cuma karna malu kalo nanti ketahuan orang dari "kampung".

Jangan minder kalo lagi nunggu giliran trus pada nanya kos dimana, ada yang jawab di "apartemen x", atau "kos esklusif y", sementara kalian cuma ngekos 4jutaan kamar sempit dan wc di luar.

Jangan menghina diri sendiri ketika kaliat liat anak-anak kota putih bersih, halus terawat dan makeup-an sementara kalian kulitnya legam dan kasar karena sering ke ladang atau pantai bantu emak bapak. Seharian bersihin ini itu, sapu dan cuci ini itu, semuanya demi "disuruh" bantu emak.

DIK, itu semua hanya sesuatu yang fana. Tidak serius dan tidak pula perlu diseriusi atau diambil hati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline