Lihat ke Halaman Asli

Retno Nur Syahbaniyah

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pendidikan Keluarga Perspektif Hadits

Diperbarui: 18 November 2023   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, di mana pendidik yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan seorang anak adalah orang tua karena orang tua memegang peranan dasar pembentukan kepribadian dalam diri individu seorang anak yang nantinya menjadi modal penyesuaian diri anak dan lingkungannya dan tentunya memberikan dampak bagi kesejahteraan keluarga secara menyeluruh, serta dalam dunia pendidikan mereka selanjutnya.

Pada dasarnya, tujuan pendidikan dalam keluarga adalah menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri seseorang anak sedari kecil. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat terbagi dalam tiga aspek utama, yaitu:

  • Aspek pribadi : mengajarkan kepada anak agar kedepannya menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
  • Aspek moral : untuk memberikan bekal moral bagi anak.
  • Aspek sosial : menciptakan generasi yang berguna tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun juga bagi lingkup sosial yang lebih besar.

Tujuan pendidikan anak berdasarkan Al-Qur’an adalah

  • Mengenalkan anak akan perannya di antara sesama manusia dan tanggung jawab pribadinya di dalam hidup.
  • Mengenalkan anak-anak terhadap interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata kehidupan.
  • Mengenalkan anak tentang memahami hikmah akan terciptanya alam serta bagaimana cara memanfaatkannya.
  • Mengenalkan anak akan pencipta alam ini (Allah ‘azza wa jalla) dan memerintahkan beribadah kepada-Nya.

Prinsip dasar pendidikan keluarga

  • Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama.
  • Keselarasan antara orang tua dan anak.
  • Konsistensi dalam memberikan contoh dan nilai.
  • Komunikasi yang baik.
  • Kedisiplinan yang seimbang.
  • Kasih sayang dan perhatian.
  • Pendidikan karakter.

Strategi pendidikan keluarga

  • Membangun komunikasi yang efektif antara anggota keluarga.
  • Menyediakan waktu berkualitas dengan keluarga.
  • Memberikan contoh yang baik.
  • Mendorong partisipasi anak-anak.
  • Menyediakan lingkungan yang aman dan positif.
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua.

Hadits yang berkaitan dengan pendidikan keluarga

Hadits tentang tanggung jawab kepala rumah tangga

عَنِ عَائِشَةٍ رَضِيَ الله ُعَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَتْ هِنْدٌ بِنْتُ عُتْبَةِ اِمْرَأَةُ أَبِى سُفْيَانَ عَلَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ

عَلَيْهِ وَسَلَمَ فَقَالَتْ : يَا رَسُوْلَ اللهِ اَنْ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيْحٌ لَا يُعْطِيْنِيْ مِنَ النَفَقَةِ مَا يَكْفِيْنِى وَيَكْفِى اِبْنِى

اِلَّا مَاأَخَذَتْ مِنْ مَالِهِ بِغَيْرِ عَلَّمَهُ, فَهَلْ عَلىَّ فِى ذَلِكَ مِنْ جُنَاحِ؟ فَقَالَ: خُذِى مِنْ مَالِهِ بِالمْعَرْوُفْيِ مَا يَكْفِيْكَ

وَمَا يَكْفِي بَنِيْكَ. (متفق عليه)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline