Lihat ke Halaman Asli

Retnoningtyas Wulandari

Mahasiswi UAJY Yogyakarta

Film Yuni: Sarat Isu Sensitif

Diperbarui: 13 November 2022   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image source: imdb

Banyak film mengangkat isu kesulitan yang dihadapi perempuan dalam beberapa tahun terakhir.

Perempuan digambarkan sebagai pribadi yang lemah yang seringkali menjadi korban laki-laki yang dipandang lebih kuat.

Hal ini kemudian berdampak pada cara pandang masyarakat Indonesia terhadap kehidupan dan menimbulkan tekanan sosial, khususnya bagi perempuan.

Kehidupan perempuan memang menjadi topik perbincangan yang tidak pernah ada habisnya (Hidayah, dkk, 2022).

Menurut Mubin (dalam Hidayah, dkk, 2022), sebagian orang percaya bahwa kehidupan perempuan itu istimewa dalam berbagai hal.

Namun, pada kenyataannya, kehidupan perempuan sering mengalami kesulitan, terutama ketika ada ketidakadilan.

Perempuan selalu menjadi korban penganiayaan, kekerasan, perselingkuhan, penindasan, dan kesedihan.

Dalam situasi seperti ini, tidak heran jika masih banyak terjadi pelecehan terhadap harkat dan martabat perempuan.

Kehidupan perempuan hanya terfokus pada anak, suami, dan keluarganya ketika mereka sudah menikah dan memiliki anak.

Hal ini menjadi salah satu contoh bagaimana perempuan dianggap lebih rendah dari laki-laki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline