Lihat ke Halaman Asli

Sudah Benarkah "Obat" yang Kita Konsumsi Selama Ini?

Diperbarui: 12 Desember 2020   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/vegetables

Hari ini penyetan ayam, esoknya tahu telor, lusa ayam geprek, esok lusa penyetan telur, malam-malam pulang nugas kelaparan penyetan lagi, sore-sore njajan telur gulung, gitu terus sampai ayamnya bertelur, telurnya jadi ayam, ayamnya bertelur lagi. Ngga ada habisnya

Apakah bosan? Tentu tidak. Sebagai mahasiswa rantau yang minim sekali kiriman dari orang tua, bisa makan dengan lauk hewani yang gurih dengan harga terjangkau itu sudah merupakan suatu berkah yang patut disyukuri. Toh, meskipun hampir setiap hari makan ayam dan telur, menunya juga ngga selalu sama yaa kan

Tapi semua berubah saat negara api bernama "Kolesterol" itu menyerang.

Iyaa kolesterol. Kolesterol yang berfungsi melindungi jaringan tubuh, kolesterol yang membantu pembentukan vitamin D, juga kolesterol yang berkontribusi dalam pembentukan hormon itu tiba-tiba terdeteksi menunjukkan angka yang mengejutkan. Jika dibiarkan, risiko serangan jantung bisa menimpa sewaktu-waktu.

Normalnya kandungan zat kolesterol ini pada manusia dewasa berkisar antara 125-200 mg/dL, kala itu dalam darahku terdeteksi total 283 mg/dL. Jauuuh diatas batas normal.

Parahnya, tanpa disertai gejala sering kesemutan di tangan dan kaki, atau tengkuk mengencang, yang biasanya ditemui pada penderita kolesterol tinggi lain. Membuat shock memang.

Jika ditelusur aku tidak termasuk dalam hitungan orang dengan risiko tinggi, yang mana

  1. Tidak memiliki berat badan berlebih (obesitas).(Tinggi badan 158 cm, berat badan 47 kg, dengan BMI (Body Mass Index) 18,8 yang masih masuk kategori normal).
  2. Belum masuk usia lanjut (pada waktu itu umurku masih 21 tahun)
  3. Bukan pengidap hipertensi & diabetes
  4. Bukan perokok
  5. Tidak juga berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit jantung

(Sumber: Alo Dokter.Com)

Dokter yang memeriksaku langsung menebak,

"Sering makan penyetan ya? Hati-hati sama minyak jelantahnya lo"

"Makan malamnya jam berapa? Jangan-jangan sehabis makan langsung tidur"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline