Lihat ke Halaman Asli

Strategi Nasional: Memperkuat Kebijakan Publik untuk Ketahanan Pangan dan Pembangunan yang Inklusif di Indonesia

Diperbarui: 27 Agustus 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketahanan pangan adalah isu sentral dalam pembangunan suatu negara, terutama bagi Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan pertumbuhan populasi yang pesat, memastikan ketahanan pangan bagi seluruh warga negara menjadi prioritas yang tidak dapat diabaikan. 

Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi pangan yang cukup, tetapi juga tentang distribusi yang adil, akses yang merata, dan keberlanjutan ekosistem. Oleh karena itu, kebijakan publik memainkan peran krusial dalam mencapai ketahanan pangan yang sejati dan berkelanjutan di Indonesia.

Selain itu, pembangunan yang inklusif merupakan bagian integral dari strategi ketahanan pangan. Pembangunan yang inklusif berarti memastikan bahwa manfaat pembangunan, termasuk akses pangan yang cukup dan bergizi, dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status ekonomi, geografis, atau sosial. 

Di Indonesia, ketimpangan akses terhadap sumber daya dan pangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara wilayah barat dan timur, masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi melalui kebijakan publik yang efektif.

Konteks Ketahanan Pangan di Indonesia

Indonesia, dengan lebih dari 270 juta penduduk, merupakan negara agraris yang sangat bergantung pada sektor pertanian. Namun, meskipun sektor pertanian menyumbang bagian besar dari ekonomi nasional dan menjadi sumber mata pencaharian utama bagi jutaan rakyat, ketahanan pangan di Indonesia masih dihadapkan pada berbagai tantangan.

Salah satu tantangan terbesar adalah ketidakmerataan produksi dan distribusi pangan. Meskipun beberapa daerah, seperti Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, menjadi pusat produksi pangan, wilayah-wilayah lain seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar wilayah timur Indonesia masih menghadapi masalah kekurangan pangan dan malnutrisi. Ketimpangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi geografis yang sulit, infrastruktur yang terbatas, serta akses yang terbatas ke sumber daya dan teknologi pertanian.

Selain itu, perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan di Indonesia. Cuaca ekstrem, seperti banjir, kekeringan, dan badai, dapat merusak lahan pertanian, mengurangi hasil panen, dan mengganggu pasokan pangan. Dalam konteks ini, kebijakan publik yang tanggap terhadap perubahan iklim sangat diperlukan untuk melindungi sektor pertanian dan memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

Peran Kebijakan Publik dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan

Kebijakan publik memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan meliputi:

1. Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline