Sobat Kompasiana, pernahkah mendengar Men are from Mars and Women are from Venus? Sebuah ungkapan klasik yang menggambarkan perbedaan karakter kaum Adam dam kaum Hawa. Secara kodrati laki-laki dan perempuan memang berbeda. Tentunya hal ini juga berpengaruh pada bagaimana pembentukan karakter pada pola asuh dari anak-anak sesuai jenis kelaminnya.
Memang kalau dilihat dari 4 gaya pola asuh yang pernah Ibun Enok bahas pada artikel sebelumnya, yaitu otoriter, otoritatif, permisif dan pengabaian, tidak ada pembedaan gender dalam hal ini. Namun, dalam sebuah pendekatan parenting saat ini yang cukup populer yaitu neuro parenting, kita dapat menerapkan pola asuh berdasarkan perbedaan struktur otak yang dimiliki oleh anak laki-laki dan perempuan.
Oleh karena Ibun Enok anaknya laki-laki semua, sehingga tergelitik untuk mengupas bagaimana sebenarnya menerapkan pola asuh yang sesuai khususnya untuk anak laki-laki.
Apa itu Neuro Parenting?
Neuro parenting atau ada yang mengistilahkan brain-based parenting merupakan pendekatan baru dalam parenting yang didasari oleh pemahaman cara kerja otak. Pendekatan ini mengkombinasikan ilmu neurosains dan prinsip psikologi. Neuro Parenting bermanfaat untuk membantu orang tua dalam memahami bagaimana cara kerja otak pada anak dan bagaimana interaksi lingkungan dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Perbedaan Otak Anak Laki-laki dan Perempuan
Pada dasarnya perkembangan otak anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan, dalam hal bahasa, pemrosesan ingatan, visual spasial, ekspresi emosi, pengenalan wajah, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Masing-masing menggunakan dominasi bagian otak yang berbeda. Perbedaan perkembangan otak anak laki-laki dan perempuan ini nantinya dapat mempengaruhi bagaimana pola belajar dan kerja otak sejak masa kanak-kanak.
Wajar saja apabila anak perempuan biasanya akan lebih cepat dalam hal kemampuan linguistik atau bahasa, sedangkan anak laki-laki lebih baik dalam kemampuan visual.
Secara anatomi, biochemical dan fungsional otak anak laki-laki dan perempuan berbeda (new.yesdok.com). Secara anatomi, otak anak laki-laki berbeda pada volume dan berat dengan anak perempuan. Anak laki-laki lebih besar ketimbang anak perempuan sekitar 12-20%. Dengan demikian, ukuran kepala anak laki-laki lebih besar 2% daripada anak perempuan.
Secara biochemical, otak anak perempuan lebih banyak mengandung hormon serotonin sehingga anak perempuan biasanya mampu lebih tenang daripada anak laki-laki. Sedangkan secara fungsional, perkembangan otak bagian kanan anak laki-laki tumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan otak kirinya karena adanya hormon testosteron yang menghambat pertumbuhan otak kiri. Hal ini membuat anak laki-laki akan lebih baik dalam kemampuan spasial.