Lihat ke Halaman Asli

Pesan Pahlawan Masuk Pelajaran Sejarah: Kenapa Tidak?

Diperbarui: 13 November 2023   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Pesan Pahlawan R.A Kartini (Sumber gambar: gesuri.id)

Sobat Kompasiana, tepatnya tanggal 10 November yang lalu kita bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Beberapa sekolah dan instansi menyelenggarakan upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan dan nilai-nilai kepahlawanannya. Ada hal yang menggelitik benak Ibun Enok, ketika upacara dibacakan pesan-pesan beberapa pahlawan nasional. Pesan -pesan tersebut terasa sungguh memotivasi dan membangkitkan semangat juang kita. 

Ibun Enok pun mengingat kembali saat masa-masa sekolah dulu. Sepertinya tidak pernah mendapatkan pesan-pesan pahlawan tersebut dalam pelajaran sejarah di sekolah. Buku teks pelajaran sekolah hanya berkisar menceritakan kronologi sejarah yang biasanya dihapalkan oleh siswa dan kemungkinan besar akan lupa detilnya di kemudian hari. 

Berikut beberapa pesan-pesan pahlawan nasional yang patut diteladani (dipilih dari berbagai sumber) :

1. Ir. Sukarno

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka" (Disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1963). Pesan ini bermakna betapa pentingnya percaya diri terhadap kekuatan sendiri dalam berjuang mengisi kemerdekaan.

2. Bung Tomo

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga" (Disampaikan saat berpidato sebelum Pertempuran Surabaya menghadapi Inggris). Dari pesan ini terlihat bagaimana Bung Tomo mengobarkan semangat juang dan pantang menyerah, nilai-nilai yang bermakna bagi keseharian kita dalam berusaha pantang menyerah.

3. Jenderal Sudirman

"Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus" (Disampaikan saat jam-jam terakhir jatuhnya Jogja dan Jenderal Sudirman dalam kondisi sakit. Jawaban di atas untuk merespon pernyataan Presiden yang memintanya untuk dirawat di kota). Pesan ini mengajarkan kita untuk terus berjuang meraih cita-cita dan meneruskan apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan sesuai peran yang dimiliki.

4. R.A Kartini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline