Lihat ke Halaman Asli

Retno Dwi Anjani

Mahasiswa Psikologi di salah satu perguruan tinggi di Indonesia

Hobi Menjadi Jalan Rezeki

Diperbarui: 23 Oktober 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karanganyar, 22 Oktober 2024. Foto: Retno Dwi Anjani

Awal Perjalanan

Dimulai pada masa pandemi, ibu Saryani memulai dengan membuat kue kering untuk mengisi waktu luangnya dan dapat dinikmati saat lebaran idul fitri. Bermodalkan resep yang ia dapatkan di youtube, ibu Saryani mencoba untuk  membuat kue kering kesukaan anaknya, yaitu nastar. Kemudian ia mengunggah hasil nastar buatannya ke status whatsapp. Dimana hal tersebut menarik perhatian teman-temannya yang berminat untuk mencoba.                

Kemudian ia mencoba berbagai menu lain dan diunggah lagi ke status whatsapp dan selalu mendapatkan antusias yang baik dari teman-temannya. Dengan oven kompor yang diwarisi oleh Almarhumah ibunya, ibu Saryani memberanikan diri untuk membuka beberapa orderan. 

Lambat laun, yang awalnya hanya mendapat orderan 2-3 toples orderan kue kering, orderan yang diterima terus bertambah dan bisa mencapai 30-40 toples perhari dimana 1 toplesnya berisi 1/2kg dan 1/4kg. Ibu saryani menjual 1 toples kue keringnya dengan harga 35 ribu rupiah untuk kue kering dengan isi 1/2kg, dan 20 ribu rupiah untuk kue kering dengan isi 1/4kg.

Tantangan dan Keberhasilan

Tentu saja ibu Saryani tidak selalu berjalan mulus dalam berdangan kue tersebut. Ia juga menghadapi tantangan seperti keterbatasan alat, persaingan yang cukup ketat dan juga kue kering biasanya diminati hanya pada musim lebaran saja.

 Bahkan ada diantara temannya yang justru meminta resepnya untuk membuat kue. Namun, dengan kerja keras dan kreativitasnya, ibu Saryani berhasil membangun merk nya yaitu ”Rama Cookies” yang berasal dari nama anak semata wayangnya untuk terus menghasilkan kreasi resep kue barunya.

Seiring berjalannya waktu, ibu Saryani mulai menambah peralatan baru dan juga mencari pegawai untuk membantunya membuat kreasi menu baru selain kue kering, seperti bolu tape, nugget ayam, tahu bakso, dan berbagai olahan kue basah yang biasa dikonsumsi sebagai snack ringan pada acara-acara pengajian dan rapat dikelurahan. Menu-menu tersebut ia kreasikan sendiri sejak awal pandemi 2020 hingga sekarang 2024. 

Dalam waktu 4 tahun tersebut ia bisa membeli kendaraan sepeda motor, mesin cuci dan berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya dari hasil usaha kecilnya. Tidak hanya usaha kue, sebelumnya ibu Saryani juga sudah memiliki warung kecil-kecilan yang sudah dibuka sejak 2012. 

Awal dari dibukanya warung tersebut juga dengan alasan mengisi waktu luang karena ia ditinggal merantau oleh suaminya. Selain itu ibu Saryani juga aktif dalam kegiatan ibu-ibu PKK di kelurahan dan juga sebagai kader desa.

Ibu Saryani percaya bahwa kewirausahaan dapat menjadi alat untuk mengembangkan potensi diri. Ia membagikan resep yang didapat di youtube kepada teman-temannya, karena ibu saryani sudah memiliki resep sendiri yang sudah ia modifikasi sesuai dengan seleranya. Ibu Saryani percaya bahwa rezeki tidak akan tertukar. Ia juga mengajak gadis-gadis didesanya untuk membantu agar mereka dapat mengembangkan potensi diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline