Lihat ke Halaman Asli

Retno Asih

Retno Asih

Tentang Minimarket yang Merepotkan

Diperbarui: 19 Januari 2024   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi

Tentang minimarket yang merepotkan

Judul                           : Minimarket yang merepotkam

Penulis                       : Kim-Ho-Yeon

Penerbit                     : penerbit haru

Tahun terbit             : 2022

Halaman                    : 400

No.ISBN                     : 9786235467016

Harga                           : 119.000

  • Profil kim ho yeon, penulis minimarket yang merepotkan

Kim ho yeon lahir di seoul pada tahun 1974, ia adalah sastrawan lulusan Bahasa korea di universitas korea,sebelum full time sebagai penulis, ia penah bekerja sebagai editor dan penulis scenario. Berikut adalah karya kim-ho-yeon yang lain:

  • Zona manusia experimental, memenangkan kontes cerita komik Bucheon yang pertama.
  • Mangwon-dong brothers (2013), menang kontes Segye Literature Award For Excellence ke-9.
  • Rivals In Love (2017)
  • Ghost writers (2017)
  • Fausters 92019)
  • I write everyday, Write it again and write it to end (2020)
  • Minimarket yang merepotkan (2022)
  • Synopsis novel minimarket yang merepotkan

Diawali dengan latar belakang sebuah gerbong kereta dimana ada seorang nenek, Bernama Yeom, yang kebingungan karena kehilangan sebuah dompet pouch miliknya. Ditengah semua kegalauan nyonya yeom, bak kejaiban yang datang tiba-tiba, ada sebuah telepon masuk yang mengabarkan bahwa dompet pouch miliknya telah ditemukan, perasaan yang seharusnya sudah lega kini berubah menjadi kekhawatiran karena orang yang menemukan dompetnya adalah seorang tunawisma, terdengar dari gaya bicaranya yang gagap.

Sang nenek kemudian pergi ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh sang penemu dompet, yaitu di sebuah stasiun di seoul. Ternyata benar ia adalah seorang tunawisma, disana nyonya yeom melihat adegan si tunawisma yang mati-matian menjaga dompet miliknya dari rebutan tunawisma lain sampai terjadi baku hantam, sampai adegan perebutan sebuah nasi kotak. "Tunawisma itu bukanlah tunawisma biasa, dia terlihat sangat berprinsip". Bahkan ia menolak untuk diberi uang imbalan, dan malah meratapi nasi kotak miliknya yang telah direbut oleh teman tunawismanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline