Lihat ke Halaman Asli

Retno Anggi

Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Kesadaran Safety Riding di Kalangan Mahasiswa Jogja: Upaya Bersama Melalui Antariksa 2024

Diperbarui: 24 Juli 2024   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.instagram.com/komunikasiunisa?igsh=MXdveDZiamZ5b2JvMg==

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya safety riding, program studi Ilmu Komunikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan acara Antariksa 2024 Workshop dengan tema “Safety Riding”, dengan menghadirkan narasumber yaitu Polda DIY, Influencer Touring dan Astra Motor Yogyakarta.

Acara Antariksa 2024 dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, anggota Polda DIY, serta masyarakat sekitar kampus Unisa. Mahasiswa menjadi target utama karena mereka adalah kelompok yang banyak terlibat dalam kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan kesadaran dalam menurunkan angka kecelakaan.

Antariksa 2024 Workshop mengadakan berbagai kegiatan edukatif, seperti seminar, diskusi dan pelatihan mengenai safety riding. Salah satu topik yang dibahas adalah tingginya jumlah pelanggaran lalu lintas di Jogja, terutama di sepanjang ring road. Banyak mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan dengan berkendara melawan arus dan tidak memakai helm, yang berujung pada kecelakaan lalu lintas. 

Antariksa 2024 Workshop diadakan pada tanggal 20 Juli 2024, selama setengah hari dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB. Pemilihan tanggal ini bertepatan dengan masa orientasi mahasiswa baru, sehingga diharapkan dapat menjangkau dan mengedukasi lebih banyak mahasiswa mengenai pentingnya safety riding.

Acara ini berlangsung di Hall Baroroh Baride, Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Lokasi ini dipilih karena dekat dengan area yang sering terjadi pelanggaran lalu lintas, yaitu sepanjang jalan lingkar (ring road) Jogja. 

Tingginya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di Jogja disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, kurangnya kesadaran dan disiplin dalam mematuhi peraturan lalu lintas. Kedua, sikap abai terhadap penggunaan helm dan berkendara melawan arus. Ketiga, kurangnya penegakan hukum yang efektif. Acara ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut melalui edukasi.

Acara Antariksa menggunakan komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan keselamatan berkendara. Hal ini berkaitan dengan teori psikologi komunikasi, yaitu sensasi dan memori, yang dapat memengaruhi perasaan mahasiswa serta menguatkan ingatan mereka mengenai pentingnya kesadaran diri saat berkendara. Beberapa langkah yang dilakukan untuk mencegah kecelakaan antara lain mengatur kecepatan saat berkendara, memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan, menggunakan helm, dan mematuhi aturan lalu lintas. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kesadaran akan keselamatan berkendara dapat meningkat dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan.


Referensi 

Fitri Yanti. (2021). Psikologi Komunikasi. Lampung:IKAPI.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline